Peparnas
Round up - Jelang penutupan Peparnas, Jabar makin sulit kejar Papua
12 November 2021 23:01 WIB
Pelari Jawa Tengah Rifki Ahmad Soleh berpacu dengan pelari lainnya pada final lari 800 meter putra klasifikasi T45-T46 Peparnas Papua di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (11/11/2021). Rifki Ahmad Soleh berhasil memecahkan rekor nasional dengan catatan waktu dua menit 12,85 detik. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nym.
Jakarta (ANTARA) - Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke-16 2021 telah memasuki hari-hari terakhir, Jumat, dan terlihat tuan rumah Papua masih mendominasi perolehan medali.
Data panitia penyelenggaraan Peparnas XVI Jumat malam, tercatat Papua telah mengumpulkan 110 medali emas, 70 perak dan 73 perunggu.
Sementara itu perjuangan kontingen Jawa Barat untuk kembali menjadi juara umum semakin berat, meskipun masih ada kesempatan menjelang penutupan yang dimajukan pada 13 November.
Jawa Barat sejauh ini masih berada pada urutan kedua dengan 82 emas, 73 perak dan 61 perunggu. Artinya selisih 28 emas dari tuan rumah Papua yang memuncaki klasemen medali.
Jawa Tengah menduduki urutan ketiga dengan 77 emas 47 perak 65 perunggu, disusul Kalimantan Selatan 38 emas, 36 perak dan 42 perunggu, dan Sumatera Utara dengan 26 emas, 29 perak dan 13 perunggu.
Tambahan pundi-pundi emas Papua di antaranya melalui cabang renang. Papua meraih tambahan lima medali emas dalam perlombaan yang berlangsung di Arena Akuatik, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura Jumat.
Dari cabang renang ini Papua total sudah mengantongi 33 medali emas, 22 perak dan 13 perunggu.
Pada pertandingan hari terakhir renang Sabtu masih ada 30 nomor final yang akan diperebutkan.
Papua masih berpeluang menambah medali meskipun Jawa Barat juga bisa memanfaatkan peluang terakhir pada cabang renang untuk mendekati posisi tuan rumah di puncak klasemen medali.
Papua juga berjaya pada cabang sepak bola CP setelah meraih medali emas.
Namun kemenangan Papua pada final sepak bola itu diwarnai dengan mundurnya tim Kalimatan Selatan yang memprotes kepemimpinan wasit.
Baca juga: DIY rebut dua medali emas kelas compound panahan
Papua unggul 2-1 pada babak pertama. Kemudian Kalimantan Selatan tidak mau melanjutkan pertandingan babak kedua sehingga Papua dinyatakan menang 5-1.
Kalimantan Sendiri telah mengajukan protes resmi kepada panitia Peparnas perihal kepemimpinan wasit pada pertandingan final tersebut.
Pertandingan cabang balap kursi roda Jumat memunculkan nama atlet Sumatera Utara Nina Gusmita yang berhasil menyapu bersih emas tiga nomor pertandingan, sekaligus memecahkan rekor nasional.
Nina mencatat waktu tercepat 33,44 detik pada nomor 200 meter T54 putri yang berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua, Jumat.
Catatan waktu Nina memperbaiki rekor nasional 36,69 detik yang dicetak Mulyani dari Kalimantan Selatan pada Peparnas 2016 di Jawa Barat.
Pada nomor 100 meter T54 putri, Nina juga meraih emas dengan waktu 18,52 detik, sekaligus menyalip rekor nasional yang dibuat Dina Rulina pada Peparnas 2016 dengan waktu 21,92 detik.
Demikian pula pada nomor 400 meter T54 putri, dara kelahiran Medan, 8 Agustus 1998 ini juga mencatat rekornas baru 1 menit 07,49 detik.
Prestasi yang ditorehkan Nina tersebut turut berperan dalam memantapkan posisi Sumatera Utara dalam peringkat lima besar Peparnas tahun ini.
Sementara itu panitia Peparnas XVI 2021 dalam konferensi pers Jumat kembali menegaskan acara penutupan pesta olahraga untuk penyandang disabilitas itu akan dilakukan pada Sabtu 13 November 2021 di Stadion Mandala, Kota Jayapura.
Jadwal penutupan dimajukan dari sebelumnya 15 November karena rangkaian pertandingan dari 12 cabang olahraga sudah bisa diselesaikan.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan menutup Peparnas XVI ini.
Menjelang acara penutupan Sabtu malam, pada pagi hingga petang harinya masih ada sejumlah pertandingan final seperti cabang atletik, renang, bulu tangkis dan angkat berat.
Baca juga: Mahfud MD: Sukses PON dan Peparnas bukti nyata Papua aman dan damai
Data panitia penyelenggaraan Peparnas XVI Jumat malam, tercatat Papua telah mengumpulkan 110 medali emas, 70 perak dan 73 perunggu.
Sementara itu perjuangan kontingen Jawa Barat untuk kembali menjadi juara umum semakin berat, meskipun masih ada kesempatan menjelang penutupan yang dimajukan pada 13 November.
Jawa Barat sejauh ini masih berada pada urutan kedua dengan 82 emas, 73 perak dan 61 perunggu. Artinya selisih 28 emas dari tuan rumah Papua yang memuncaki klasemen medali.
Jawa Tengah menduduki urutan ketiga dengan 77 emas 47 perak 65 perunggu, disusul Kalimantan Selatan 38 emas, 36 perak dan 42 perunggu, dan Sumatera Utara dengan 26 emas, 29 perak dan 13 perunggu.
Tambahan pundi-pundi emas Papua di antaranya melalui cabang renang. Papua meraih tambahan lima medali emas dalam perlombaan yang berlangsung di Arena Akuatik, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura Jumat.
Dari cabang renang ini Papua total sudah mengantongi 33 medali emas, 22 perak dan 13 perunggu.
Pada pertandingan hari terakhir renang Sabtu masih ada 30 nomor final yang akan diperebutkan.
Papua masih berpeluang menambah medali meskipun Jawa Barat juga bisa memanfaatkan peluang terakhir pada cabang renang untuk mendekati posisi tuan rumah di puncak klasemen medali.
Papua juga berjaya pada cabang sepak bola CP setelah meraih medali emas.
Namun kemenangan Papua pada final sepak bola itu diwarnai dengan mundurnya tim Kalimatan Selatan yang memprotes kepemimpinan wasit.
Baca juga: DIY rebut dua medali emas kelas compound panahan
Papua unggul 2-1 pada babak pertama. Kemudian Kalimantan Selatan tidak mau melanjutkan pertandingan babak kedua sehingga Papua dinyatakan menang 5-1.
Kalimantan Sendiri telah mengajukan protes resmi kepada panitia Peparnas perihal kepemimpinan wasit pada pertandingan final tersebut.
Pertandingan cabang balap kursi roda Jumat memunculkan nama atlet Sumatera Utara Nina Gusmita yang berhasil menyapu bersih emas tiga nomor pertandingan, sekaligus memecahkan rekor nasional.
Nina mencatat waktu tercepat 33,44 detik pada nomor 200 meter T54 putri yang berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua, Jumat.
Catatan waktu Nina memperbaiki rekor nasional 36,69 detik yang dicetak Mulyani dari Kalimantan Selatan pada Peparnas 2016 di Jawa Barat.
Pada nomor 100 meter T54 putri, Nina juga meraih emas dengan waktu 18,52 detik, sekaligus menyalip rekor nasional yang dibuat Dina Rulina pada Peparnas 2016 dengan waktu 21,92 detik.
Demikian pula pada nomor 400 meter T54 putri, dara kelahiran Medan, 8 Agustus 1998 ini juga mencatat rekornas baru 1 menit 07,49 detik.
Prestasi yang ditorehkan Nina tersebut turut berperan dalam memantapkan posisi Sumatera Utara dalam peringkat lima besar Peparnas tahun ini.
Sementara itu panitia Peparnas XVI 2021 dalam konferensi pers Jumat kembali menegaskan acara penutupan pesta olahraga untuk penyandang disabilitas itu akan dilakukan pada Sabtu 13 November 2021 di Stadion Mandala, Kota Jayapura.
Jadwal penutupan dimajukan dari sebelumnya 15 November karena rangkaian pertandingan dari 12 cabang olahraga sudah bisa diselesaikan.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan menutup Peparnas XVI ini.
Menjelang acara penutupan Sabtu malam, pada pagi hingga petang harinya masih ada sejumlah pertandingan final seperti cabang atletik, renang, bulu tangkis dan angkat berat.
Baca juga: Mahfud MD: Sukses PON dan Peparnas bukti nyata Papua aman dan damai
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021
Tags: