Gubernur BI pimpin kembali Islamic Financial Services Board
12 November 2021 20:12 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (dua kanan) dalam Pertemuan Executive Committee (EC) Islamic Financial Services Board (IFSB) di Jeddah, Arab Saudi. ANTARA/HO-Bank Indonesia/pri.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo untuk kedua kalinya menjadi Chairman of Executive Committee (EC) – Islamic Financial Services Board (IFSB) periode 2021-2023, memimpin langsung pertemuan EC pada 8-10 November 2021 di Jeddah, Arab Saudi.
Dalam kesempatan tersebut ia kembali menekankan pentingnya pencapaian transformasi IFSB yang tengah berlangsung, mencakup transformasi kebijakan, organisasi, dan sumber daya manusia (SDM).
"Pencapaian transformasi tersebut memperkuat IFSB Strategic Performance Plan 2022-2024 yang dicanangkan oleh IFSB untuk penajaman pencapaian outcomes dan output dalam waktu tiga tahun ke depan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia turut mengarahkan IFSB untuk memperkuat proses tata kelola internal dengan membangun sistem dan iklim kerja yang kondusif untuk menjadi international standard setting body terdepan pada area keuangan syariah.
Pertemuan komite eksekutif ini diikuti oleh delapan negara anggota EC IFSB, yaitu Arab Saudi, Oman, Turki, Nigeria, Pakistan, Malaysia, Brunei, dan Indonesia, yang dilanjutkan dengan acara The 15th IFSB Summit, serta pertemuan bilateral dengan Gubernur Bank Sentral Arab Saudi (SAMA), Gubernur Bank Sentral Pakistan (SBP), dan Pimpinan Bank Pembangunan Islam (IsDB).
Baca juga: Gubernur BI raih penghargaan tokoh ekonomi syariah pada ASR 2019
Dalam IFSB Summit, Gubernur BI Perry Warjiyo mengangkat keberhasilan digitalisasi di Indonesia yang tidak hanya fokus pada layanan finansial, namun juga ekonomi termasuk syariah.
Gubernur SBP Tariq Bajwa pun menyampaikan apresiasi atas perkembangan digitalisasi di Indonesia, serta menyepakati Structured Bilateral Cooperation dengan BI, yang berfokus pada digitalisasi dan komunikasi. Dalam hal ini SBP sangat ingin mempelajari program-program BI di kedua bidang tersebut yang dianggap berhasil.
Sementara pertemuan bilateral dengan SAMA menghasilkan beberapa hal, di antaranya mendorong kerja sama cross-border payment Indonesia - Arab Saudi, termasuk kemungkinan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), digitalisasi sistem pembayaran, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah secara internasional, pembentukan IFSB regional hub, serta dukungan dari SAMA kepada Indonesia sebagai Presidensi G20 pada 2022 mendatang.
Sedangkan pertemuan dengan IsDB menghasilkan beberapa program inisiatif nyata untuk mendorong kerja sama ekonomi dan keuangan syariah internasional, terutama di bidang perdagangan dan inklusi keuangan.
Baca juga: Gubernur BI paparkan 3 langkah kembangkan literasi ekonomi syariah
Dalam kesempatan tersebut ia kembali menekankan pentingnya pencapaian transformasi IFSB yang tengah berlangsung, mencakup transformasi kebijakan, organisasi, dan sumber daya manusia (SDM).
"Pencapaian transformasi tersebut memperkuat IFSB Strategic Performance Plan 2022-2024 yang dicanangkan oleh IFSB untuk penajaman pencapaian outcomes dan output dalam waktu tiga tahun ke depan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia turut mengarahkan IFSB untuk memperkuat proses tata kelola internal dengan membangun sistem dan iklim kerja yang kondusif untuk menjadi international standard setting body terdepan pada area keuangan syariah.
Pertemuan komite eksekutif ini diikuti oleh delapan negara anggota EC IFSB, yaitu Arab Saudi, Oman, Turki, Nigeria, Pakistan, Malaysia, Brunei, dan Indonesia, yang dilanjutkan dengan acara The 15th IFSB Summit, serta pertemuan bilateral dengan Gubernur Bank Sentral Arab Saudi (SAMA), Gubernur Bank Sentral Pakistan (SBP), dan Pimpinan Bank Pembangunan Islam (IsDB).
Baca juga: Gubernur BI raih penghargaan tokoh ekonomi syariah pada ASR 2019
Dalam IFSB Summit, Gubernur BI Perry Warjiyo mengangkat keberhasilan digitalisasi di Indonesia yang tidak hanya fokus pada layanan finansial, namun juga ekonomi termasuk syariah.
Gubernur SBP Tariq Bajwa pun menyampaikan apresiasi atas perkembangan digitalisasi di Indonesia, serta menyepakati Structured Bilateral Cooperation dengan BI, yang berfokus pada digitalisasi dan komunikasi. Dalam hal ini SBP sangat ingin mempelajari program-program BI di kedua bidang tersebut yang dianggap berhasil.
Sementara pertemuan bilateral dengan SAMA menghasilkan beberapa hal, di antaranya mendorong kerja sama cross-border payment Indonesia - Arab Saudi, termasuk kemungkinan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), digitalisasi sistem pembayaran, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah secara internasional, pembentukan IFSB regional hub, serta dukungan dari SAMA kepada Indonesia sebagai Presidensi G20 pada 2022 mendatang.
Sedangkan pertemuan dengan IsDB menghasilkan beberapa program inisiatif nyata untuk mendorong kerja sama ekonomi dan keuangan syariah internasional, terutama di bidang perdagangan dan inklusi keuangan.
Baca juga: Gubernur BI paparkan 3 langkah kembangkan literasi ekonomi syariah
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: