Adhi Commuter Properti targetkan perolehan dana Rp1,6 triliun dari IPO
12 November 2021 17:05 WIB
Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman (tengah) bersama jajaran direksi Adhi Commuter Properti dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/11/2021). ANTARA/Aji Cakti
Jakarta (ANTARA) - PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) menargetkan perolehan dana Rp1,6 triliun dari rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Direktur Utama ADCP Rizkan Firman menyebutkan saham tersebut akan ditawarkan dengan rentang harga Rp130 – Rp200. Dengan demikian, dana yang terkumpul ditargetkan akan mencapai Rp1,6 triliun.
“Kami bersyukur ADCP memasuki tonggak awal dari rencana pencatatan saham perdana ADCP di bursa dan akan menjadi bagian dari industri pasar modal di Tanah Air," ujar Rizkan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
ADCP optimis rencana IPO ini akan disambut baik oleh pelaku pasar modal mengingat ADCP mempunyai konsep pengembangan dengan daya saing tinggi yaitu pengembangan properti berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi bahkan berjarak nol kilometer dari simpul-simpul transportasi massal khususnya LRT, KRL dan BRT di Jabodetabek, saham ADCP sangat prospektif ke depannya.
PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), pengembang properti terintegrasi dengan transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia, berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas maksimal 28,6 persen sahamnya ke publik atau sebanyak 8.011.204.500 lembar saham.
Rizkan mengatakan, IPO ini akan memperkuat posisi ADCP sebagai pengembang properti terintegrasi dengan transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia, khususnya dengan konsep TOD.
Adapun, mayoritas dana hasil IPO ADCP yakni 45 persen akan digunakan untuk Pengembangan Proyek Eksisting dan Proyek Recurring (proyek yang mendapatkan pendapatan berulang), selanjutnya 35 persen untuk Akuisisi/Pengembangan Lahan Baru, dan sisanya 20 persen untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi SERI A.
Untuk membantu kelancaran proses pendaftaran di Bursa Efek Indonesia, ADCP telah menunjuk PT Bahana Sekuritas sebagai Join Lead Underwriters (JLU) atau Pelaksana Emisi Efek bersama dengan PT CIMB Niaga Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT Sucor Sekuritas.
Dalam kesempatan sama, Direktur PT CIMB Niaga Sekuritas I Wayan Gemuh Kertaraharja menyebutkan dalam penawaran umum perdana saham ADCP nanti, selain melepas sebanyak-banyaknya 8.011.204.500 saham baru, ADCP juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan atau MESOP sebanyak-banyaknya sebesar 1,96 persen atau 560.224.000 saham.
Berdasarkan prospektus, pencatatan saham ADCP di bursa akan dilakukan pada 10 Desember 2021.
Masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilakukan pada 12 November 2021 – 25 November 2021, masa penawaran umum perdana saham 2 Desember 2021 – 8 Desember 2021, dan distribusi secara elektronik 9 Desember 2021.
“Semua jadwal ini masih fleksibel dan berpotensi berubah sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan,” kata Wayan.
Baca juga: Adhi Commuter Properti optimistis pasar hunian TOD di akhir tahun
Baca juga: Adhi Commuter Properti gandeng China Railway untuk proyek TOD
Baca juga: Hunian berkonsep TOD dinilai bisa jadi opsi bagi kaum milenial
Baca juga: Adhi Commuter Properti ungkap hunian TOD terjual 58,1 persen
Direktur Utama ADCP Rizkan Firman menyebutkan saham tersebut akan ditawarkan dengan rentang harga Rp130 – Rp200. Dengan demikian, dana yang terkumpul ditargetkan akan mencapai Rp1,6 triliun.
“Kami bersyukur ADCP memasuki tonggak awal dari rencana pencatatan saham perdana ADCP di bursa dan akan menjadi bagian dari industri pasar modal di Tanah Air," ujar Rizkan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
ADCP optimis rencana IPO ini akan disambut baik oleh pelaku pasar modal mengingat ADCP mempunyai konsep pengembangan dengan daya saing tinggi yaitu pengembangan properti berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi bahkan berjarak nol kilometer dari simpul-simpul transportasi massal khususnya LRT, KRL dan BRT di Jabodetabek, saham ADCP sangat prospektif ke depannya.
PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), pengembang properti terintegrasi dengan transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia, berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas maksimal 28,6 persen sahamnya ke publik atau sebanyak 8.011.204.500 lembar saham.
Rizkan mengatakan, IPO ini akan memperkuat posisi ADCP sebagai pengembang properti terintegrasi dengan transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia, khususnya dengan konsep TOD.
Adapun, mayoritas dana hasil IPO ADCP yakni 45 persen akan digunakan untuk Pengembangan Proyek Eksisting dan Proyek Recurring (proyek yang mendapatkan pendapatan berulang), selanjutnya 35 persen untuk Akuisisi/Pengembangan Lahan Baru, dan sisanya 20 persen untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi SERI A.
Untuk membantu kelancaran proses pendaftaran di Bursa Efek Indonesia, ADCP telah menunjuk PT Bahana Sekuritas sebagai Join Lead Underwriters (JLU) atau Pelaksana Emisi Efek bersama dengan PT CIMB Niaga Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT Sucor Sekuritas.
Dalam kesempatan sama, Direktur PT CIMB Niaga Sekuritas I Wayan Gemuh Kertaraharja menyebutkan dalam penawaran umum perdana saham ADCP nanti, selain melepas sebanyak-banyaknya 8.011.204.500 saham baru, ADCP juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan atau MESOP sebanyak-banyaknya sebesar 1,96 persen atau 560.224.000 saham.
Berdasarkan prospektus, pencatatan saham ADCP di bursa akan dilakukan pada 10 Desember 2021.
Masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilakukan pada 12 November 2021 – 25 November 2021, masa penawaran umum perdana saham 2 Desember 2021 – 8 Desember 2021, dan distribusi secara elektronik 9 Desember 2021.
“Semua jadwal ini masih fleksibel dan berpotensi berubah sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan,” kata Wayan.
Baca juga: Adhi Commuter Properti optimistis pasar hunian TOD di akhir tahun
Baca juga: Adhi Commuter Properti gandeng China Railway untuk proyek TOD
Baca juga: Hunian berkonsep TOD dinilai bisa jadi opsi bagi kaum milenial
Baca juga: Adhi Commuter Properti ungkap hunian TOD terjual 58,1 persen
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: