Saham Korsel ditutup naik, namun catat penurunan mingguan keempat
12 November 2021 16:45 WIB
Seorang pedagang mata uang berjalan melewati papan elektronik yang menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) dan nilai tukar antara dolar AS dan won Korea Selatan di ruang transaksi sebuah bank, di Seoul, Korea Selatan (5/11/2020). ANTARA/REUTERS/Kim Hong-Ji/aa.
Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan ditutup lebih tinggi pada Jumat, dibantu kenaikan saham di China, tetapi mencatat penurunan mingguan keempat karena meningkatnya risiko inflasi dan kemacetan rantai pasokan global mengurangi sentimen risiko, sementara mata uang won menguat dan imbal hasil obligasi acuan naik.
Indikator Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terangkat 43,88 poin atau 1,50 persen menjadi menetap di 2.968,80 poin. Untuk minggu ini, indeks acuan turun tipis 0,016 persen.
KOSPI telah meningkat 3,32 persen sepanjang tahun ini, tetapi kehilangan 5,6 persen dalam 30 sesi perdagangan sebelumnya.
Volume perdagangan selama sesi di indeks KOSPI adalah 655,17 juta saham. Dari total 928 saham yang diperdagangkan, jumlah saham yang naik mencapai 765.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics naik 1,00 persen dan rekannya SK Hynix turun 0,93 persen, sementara LG Chem meningkat 2,25 persen dan Naver naik 0,49 persen.
Sentimen minggu ini tetap lemah, tetapi grup Evergrande China menghindari gagal bayar lagi membantu menstabilkan sentimen pasar, kata Huh Jae-hwan, seorang analis di Eugene Investment & Securities.
Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 430,1 miliar won di papan utama.
Won dikutip pada 1.179,6 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,10 persen lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di 1.180,8.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.179,1 per dolar, naik 0,3 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1.180,2. Won telah kehilangan 7,9 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,15 poin menjadi 108,47.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 6,1 basis poin menjadi 1,973 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan naik 2,1 basis poin menjadi 2,361 persen.
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, indeks S&P 500 dan Nasdaq sedikit menguat
Baca juga: Saham Australia setop rugi 4 hari, indeks ASX 200 bangkit 0,83 persen
Baca juga: Harga minyak jatuh di Asia, dipicu penguatan dolar di tengah spekulasi
Indikator Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terangkat 43,88 poin atau 1,50 persen menjadi menetap di 2.968,80 poin. Untuk minggu ini, indeks acuan turun tipis 0,016 persen.
KOSPI telah meningkat 3,32 persen sepanjang tahun ini, tetapi kehilangan 5,6 persen dalam 30 sesi perdagangan sebelumnya.
Volume perdagangan selama sesi di indeks KOSPI adalah 655,17 juta saham. Dari total 928 saham yang diperdagangkan, jumlah saham yang naik mencapai 765.
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics naik 1,00 persen dan rekannya SK Hynix turun 0,93 persen, sementara LG Chem meningkat 2,25 persen dan Naver naik 0,49 persen.
Sentimen minggu ini tetap lemah, tetapi grup Evergrande China menghindari gagal bayar lagi membantu menstabilkan sentimen pasar, kata Huh Jae-hwan, seorang analis di Eugene Investment & Securities.
Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 430,1 miliar won di papan utama.
Won dikutip pada 1.179,6 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,10 persen lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di 1.180,8.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.179,1 per dolar, naik 0,3 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1.180,2. Won telah kehilangan 7,9 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,15 poin menjadi 108,47.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 6,1 basis poin menjadi 1,973 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan naik 2,1 basis poin menjadi 2,361 persen.
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, indeks S&P 500 dan Nasdaq sedikit menguat
Baca juga: Saham Australia setop rugi 4 hari, indeks ASX 200 bangkit 0,83 persen
Baca juga: Harga minyak jatuh di Asia, dipicu penguatan dolar di tengah spekulasi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021
Tags: