London (ANTARA News) - Perdana menteri Qatar Selasa mendesak pemimpin Libya Muamar Gaddafi agar mundur guna menghentikan pertumpahan darah dan mengatakan bahwa ia mungkin hanya memiliki beberapa hari untuk merundingkan jalan keluar itu.

"Kami minta Gaddafi dan orang-orangnya untuk pergi," kata Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani pada konferensi pers, seperti dilaporkan Reuters.

"Saya kira ini satu-satunya solusi bagi krisis itu secepat mungkin. Sekarang ini kami tidak melihat indikasi itu. Tapi harapan yang kami tawarkan sekarang ini, mungkin tidak ditawarkan lagi setelah beberapa hari. Saya tidak memperingatkan siapapun di sini, tapi saya sedang berupaya untuk menghentikan pertumpahan darah secepat mungkin," ia menambahkan.

Menlu Inggris mengatakan pertemuan internasional di London mengenai Libya tidak membicarakan rencana untuk mempersenjatai pemberontak Libya. (S008/K004)