Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah optimistis pendirian Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat (BLK UPTP) di Morowali, Sulawesi Tenggara meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal.


"Saya sangat mendukung rencana pembangunan BLK di Morowali ini karena mampu mempercepat peningkatan kompetensi para pekerja dan pencari kerja," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Selain guna menjawab era persaingan global dan perkembangan dunia usaha, ia menambahkan, pendirian BLK UPTP Morowali juga akan menjawab beberapa tantangan di tiga kabupaten, yatu Morowali, Morowali Utara, dan Konawe Utara.

Sebanyak tiga kabupaten itu memiliki persoalan sama yakni sebagai kawasan industri memiliki kendala dalam menyiapkan tenaga kerja lokal.
"Pak Bupati tadi mengatakan sudah memiliki pemetaan kebutuhan tenaga kerja dan peningkatan kompetensinya," ujar dia usai menerima audiensi Bupati Morowali Taslim di Jakarta, Jumat.


Ia menambahkan secara geografis, Kabupaten Morowali strategis karena terletak di antara Kabupaten Konawe Utara dan Morowali Utara.

Dari sisi kebutuhan tenaga kerja, katanya, masyarakat atau tenaga kerja nantinya dapat diserap industri nikel dan industri lain yang ada di daerah setempat.

Baca juga: KSP tinjau pusat pengembangan keterampilan BLK Kendari

Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker Budi Hartawan mengatakan pembangunan UPTP biasanya dilakukan di ibu kota provinsi.
Dengan demikian, UPTP Morowali akan dibangun di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, sedangkan di Morowali akan dibangun tempat lokakarya dengan skema kerja sama antara pemda, PT IMIP, dan Kemnaker.


"Skema kerja samanya yakni lahan dari pemda, bangunan dari Kemnaker, peralatan dari perusahaan. Skema kerja sama ini terus kita bangun sekarang, karena tidak mungkin segala sesuatu mengandalkan APBN," katanya.

Bupati Morowali Taslim menyambut positif dukungan Menaker Ida Fauziyah untuk menempatkan BLK UPTP di Morowali seiring dengan banyak investor masuk ke daerah itu yang membutuhkan tenaga kerja lokal terlatih.

"Salah satu tantangan yang dihadapi Morowali yakni menyiapkan tenaga kerja yang memiliki skill (keterampilan). Karena itu, kami harap agar BLK Kemnaker bisa didirikan dan dioperasikan di Morowali, " ujarnya.

Pihaknya telah menyediakan lahan seluas 15 hektare dan cadangan lahan empat hektare di kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Bumi Fonuasingko, Bungku Tengah, Morowali.

"KTM tersebut luasnya 380 hektare dan kami siapkan lahan UPTP BLK seluas 19 hektare," kata dia.

Baca juga: Wapres berharap BLK Komunitas menjadi fondasi SDM unggul di Papua
Baca juga: Menaker Ida Fauziyah dukung pendirian BLK Manokwari Selatan
Baca juga: Menko Marves puji transformasi BLK