Kemensos dirikan 10 peternakan ayam di Kabupaten Asmat
12 November 2021 14:38 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau salah satu kandang ayam bantuan Kemensos di Kampung Amagais, Distrik Der Komur, Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (11/11/2021). ANTARA/HO-Kemensos/aa.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial mendirikan 10 peternakan ayam guna mendorong penguatan ekonomi masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Asmat, Papua.
Pada kunjungannya di salah satu kandang ayam bantuan Kemensos di Kampung Amagais, Distrik Der Komur, Kabupaten Asmat, Mensos Tri Rismaharini mengharapkan peternakan tersebut dapat berlanjut dengan ternak hewan lainnya.
"Ya kalau di sini dengan beternak ayam sudah berhasil, bisa beternak yang lain. Bisa burung puyuh. Kan bisa diambil dagingnya. Bisa juga babi. Silakan dirancang untuk itu," kata Risma dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Risma mengharapkan sentra peternakan yang telah berhasil, seperti di Kampung Amagais, bisa menjadi percontohan bagi kampung lainnya.
Dia berpesan kepada masyarakat di daerah itu untuk tidak berhenti berusaha mengembangkan usaha peternakan tersebut.
"Dari peternakan ini bisa dikembangkan menjadi usaha ekonomi yang menambah penghasilan. Bapak ibu harus bisa mengelola dengan baik," kata dia.
Bupati Asmat Elisa Kambu menyatakan terima kasih atas bantuan dari Kementerian Sosial. Kedatangan Risma dengan membawa bantuan merupakan kehormatan dan bentuk cinta kepada masyarakat Asmat.
Pada kesempatan sama, tokoh masyarakat Uskup Agats Monsinyur Aloysius Murwito menilai kehadiran Mensos menunjukkan niat sungguh-sungguh pemerintah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia meminta masyarakat bekerja tekun dan memaksimalkan bantuan yang diberikan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Peternakan ayam merupakan hasil kerja sama Kementerian Sosial dengan Keuskupan Agats. Program ini meliputi pembuatan peternakan ayam di 10 kampung yang tersebar di delapan distrik (setingkat kecamatan).
Menurut bupati, peternakan ayam merupakan sarana untuk menopang peningkatan gizi masyarakat, termasuk anak-anak di Papua, karena dari ayam tersebut bisa diambil telurnya untuk menambah protein. Telur juga bisa diperdagangkan sehingga menambah pendapatan masyarakat.
Pada kunjungannya di salah satu kandang ayam bantuan Kemensos di Kampung Amagais, Distrik Der Komur, Kabupaten Asmat, Mensos Tri Rismaharini mengharapkan peternakan tersebut dapat berlanjut dengan ternak hewan lainnya.
"Ya kalau di sini dengan beternak ayam sudah berhasil, bisa beternak yang lain. Bisa burung puyuh. Kan bisa diambil dagingnya. Bisa juga babi. Silakan dirancang untuk itu," kata Risma dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Risma mengharapkan sentra peternakan yang telah berhasil, seperti di Kampung Amagais, bisa menjadi percontohan bagi kampung lainnya.
Dia berpesan kepada masyarakat di daerah itu untuk tidak berhenti berusaha mengembangkan usaha peternakan tersebut.
"Dari peternakan ini bisa dikembangkan menjadi usaha ekonomi yang menambah penghasilan. Bapak ibu harus bisa mengelola dengan baik," kata dia.
Bupati Asmat Elisa Kambu menyatakan terima kasih atas bantuan dari Kementerian Sosial. Kedatangan Risma dengan membawa bantuan merupakan kehormatan dan bentuk cinta kepada masyarakat Asmat.
Pada kesempatan sama, tokoh masyarakat Uskup Agats Monsinyur Aloysius Murwito menilai kehadiran Mensos menunjukkan niat sungguh-sungguh pemerintah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia meminta masyarakat bekerja tekun dan memaksimalkan bantuan yang diberikan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Peternakan ayam merupakan hasil kerja sama Kementerian Sosial dengan Keuskupan Agats. Program ini meliputi pembuatan peternakan ayam di 10 kampung yang tersebar di delapan distrik (setingkat kecamatan).
Menurut bupati, peternakan ayam merupakan sarana untuk menopang peningkatan gizi masyarakat, termasuk anak-anak di Papua, karena dari ayam tersebut bisa diambil telurnya untuk menambah protein. Telur juga bisa diperdagangkan sehingga menambah pendapatan masyarakat.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: