Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini ditutup melemah 11,34 poin atau 0,31 persen menjadi 3.591,52, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 3,18 poin atau 0,49 persen ke posisi 642,14.

Analis pasar modal, Ahmad Riyadi, di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa IHSG BEI masih berada di bawah tekanan, investor sudah mulai menyadari keuntungan mereka dan mengambil langkah ambil untung profit taking, sementara, pasar global bergerak datar (sideways)

"Pasar global yang bergerak datar, serta sentimen negatif yang minim untuk bursa, baik dalam negeri maupun luar negeri memicu indeks BEI melemah," kata dia.

Ia menambahkan, beberapa sektor yang masih mengalami penguatan diantaranya tambang, properti dan keuangan. Sementara indeks sektoral, industri lain-lain dan manufaktur bergerak negatif.

Selain itu, kata dia, pelemahan indeks BEI juga dipicu oleh investor asing yang melakukan posisi jual. Tercatat asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp100,93 miliar.

"Sejak pekan kemarin indeks BEi bergerak dalam kisaran sempit, investor masih wait and see perkembangan saham-saham global yang juga lesu akibat gejolak global yang terjadi," kata dia.

Sementara pada hari ini perdagangan berjalan moderat, indeks BEI ditutup dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 3,083 miliar dengan total nilai Rp3,686 triliun dari 88.251 kali transaksi. Sebanyak 112 saham naik, 104 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Saham-saham yang mengalami pelemahan antara lain saham Bank Jabar dan Banten (BJBR) turun Rp10 ke Rp1.210, Astra International (ASII) turun Rp2.200 ke Rp54.700, Delta Dunia Makmur (DOID)) turun Rp50 ke Rp1.110.

Tercatat, bursa regional diantaranya Indeks Hang Seng melemah 7,83 poin (0,03 persen) ke level 23.060,36, Indeks Nikkei-225 turun 19,45 poin (0,21 persen) ke level 9.459,08, dan Indeks Straits Times melemah 0,43 poin (0,01 persen) ke level 3.056,95.
(T.KR-ZMF/S025)