Paris (ANTARA News) - Pemimpin Libya Muamar Gaddafi akan diadili di Libya "setelah kemenangan" pasukan pemberontak, kata pemimpin dewan nasional pemberontak pada televisi Prancis, Senin.

"Setelah kemenangan itu kami akan mengadili Gaddafi di Libya karena semua kejahatan yang telah ia lakukan," jelas Mustafa Abdel Jalil pada wartawan France 2 di markas besar pemberontak Benghazi di Libya timur, demikian AFP melaporkan.

"Kami akan berupaya untuk membangun negara yang bebas, demokratis yang menghormati hak asasi manusia dan perganti-gantian politik," ujarnya. Ia menambahkan bahwa rakyat Libya telah membuat "pilihan sulit, yakni melawan tiran".

Jalil, seorang bekas menteri kehakiman yang bersembunyi di tengah kekhawatiran akan keselamatannya, menambahkan bahwa pemberontak memiliki "kebutuhan mendesak akan senjata ringan".

Setelah hampir kehilangan Benghazi sebelum serangan udara koalisi dimulai pada 19 Maret, pemberontak sekarang maju dengan cepat ke arah barat.

Dewan tersebut, badan dengan 31 anggota yang mewakili kota-kota besar dan sedang di negara Afrika utara itu, dibentuk pada 5 Maret. (S008/K004)