Osaka (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan Jepang telah meminta instalasi pembersih air seluruh Negeri Sakura untuk menghentikan pengumpulan air hujan dan menutupi kolam dengan terpal guna melindungi dari radiasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) rusak.

Ibu kota Tokyo dan beberapa kota sekitarnya pekan lalu mengatakan mereka telah mendeteksi radioaktif iodine-138 pada tingkatan yang tidak aman untuk bayi, meski kontaminasi telah menurun sejak itu.

Kementerian kesehatan mengingatkan pada akhir pekan bahwa air hujan dalam waktu dekat dapat menangkap kandungan radioaktif yang bocor dari PLTN rusak di Fukushima, dan menyebar melalui sungai dan bendungan ke dalam pasokan air minum.

"Dengan meningkatnya kandungan radioaktif di Tokyo setelah turun hujan, kementerian itu telah meminta operator instalasi pembersih air seluruh Jepang agar mengambil tindakan pencegahan," kata pejabat kementerian kepada AFP pada Senin.

Langkah pencegahan di antaranya "menghentikan pengambilan air sungai setelah hujan dan menutupi kolam air pembersih dengan lembaran plastik," kata pejabat tersebut.

"Kementerian telah menginstruksikan tindakan tersebut diberlakukan hanya agar mereka tidak mengganggu persediaan air minum yang stabil," jelasnya.

Kementerian tersebut juga menganjurkan sejumlah instalasi air agar mereka menggunakan bubuk kandungan karbon dalam proses pembersihan untuk mengurangi materi radioaktif.

Badan meteorologi Jepang memperkirakan kemungkinan akan turun salju atau hujan pada Selasa siang di beberapa bagian prefektur Fukushima, tempat berlokasi PLTN yang terguncang gempa dahsyat 9 SR dan tsunami pada 11 Maret, dan bertetangga dengan Prefektur Ibaraki.

(SYS/KR-IFB/H-AK)