Warga Sekitar Semeru Diminta Waspada
28 Maret 2011 18:52 WIB
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jatim, mengeluarkan letusan yang disertai kubah lava di wilayah kawah Jonggring Saloko, Rabu (23/3). (ANTARA/Cucuk donartono)
Surabaya (ANTARA News) - Warga di sekitar Gunung Semeru di Jawa Timur diminta meningkatkan kewaspadaannya seiring dengan adanya pertumbuhan kubah lava di kawah Jonggring Seloko.
"Masyarakat di sekitar Semeru dan para pendaki kami minta untuk meningkatkan kewaspadaannya," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim, Dewi J Putriatni, di Surabaya, Senin.
Menurut dia, pertumbuhan kubah lava itu sangat berpotensi memunculkan semburan material pijar, bila terjadi letusan yang agak besar.
Hingga saat ini Gunung Semeru berstatus Waspada (level II). Aktivitas kegempaan selama Februari 2011 tercatat telah terjadi 2.300 kali gempa embusan, 45 kali guguran lava, enam kali gempa vulkanik, dan satu kali gempa vulkanik dangkal.
Lima kali gempa tektonik lokal, 45 kali gempa tektonik jauh, dan 244 kali gempa tremor harmonik.
Sementara itu, hasil dari pengamatan visual, telah terjadi letusan asap sebanyak 19 kali dengan warna asap putih tipis, tekanan gas lemah hingga kuat, dan tinggi asap mencapai 100-500 meter yang mengarah ke barat dan utara.
Suara letusan tidak terdengar di pos pengamatan, demikian halnya bara api juga tidak terlihat pada malam hari.
Semburan dan guguran lava pijar tidak teramati, selain itu awan panas guguran dan tektonik juga tidak terjadi.
Beberapa gunung api di Jatim, seperti Lamongan, Arjuno, Welirang, Kelud, Ijen, dan Raung sampai saat ini masih berstatus Aktif Normal (level I), kecuali Gunung Bromo yang masih Siaga (level III).
Di Gunung Kelud tercatat tujuh kali gempa vulkanik dangkal, dua kali gempa vulkanik dalam, 130 kali gempa tektonik jauh, dan empat kali gempa tektonik lokal.
Gunung Lamongan terjadi gempa tektonik jauh sebanyak 15 kali dan vulkanik tipe A sebanyak 12 kali.
Secara visual tidak ada aktivitas yang mencolok di Gunung Lamongan, asap kawah putih tipis dengan tekanan lemah dan tinggi asap mencapai 10-20 meter dari puncak kawah.
Gunung Arjuno tercatat 16 kali terjadi gempa tektonik jauh, empat kali gempa tektonik lolal, sekali gempa vulkanik tipe B, dan 14 kali gempa embusan.
Untuk Gunung Ijen dan Gunung Raung, Dinas ESDM Jatim belum mendapatkan laporan data aktivitasnya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
(M038/S026)
"Masyarakat di sekitar Semeru dan para pendaki kami minta untuk meningkatkan kewaspadaannya," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jatim, Dewi J Putriatni, di Surabaya, Senin.
Menurut dia, pertumbuhan kubah lava itu sangat berpotensi memunculkan semburan material pijar, bila terjadi letusan yang agak besar.
Hingga saat ini Gunung Semeru berstatus Waspada (level II). Aktivitas kegempaan selama Februari 2011 tercatat telah terjadi 2.300 kali gempa embusan, 45 kali guguran lava, enam kali gempa vulkanik, dan satu kali gempa vulkanik dangkal.
Lima kali gempa tektonik lokal, 45 kali gempa tektonik jauh, dan 244 kali gempa tremor harmonik.
Sementara itu, hasil dari pengamatan visual, telah terjadi letusan asap sebanyak 19 kali dengan warna asap putih tipis, tekanan gas lemah hingga kuat, dan tinggi asap mencapai 100-500 meter yang mengarah ke barat dan utara.
Suara letusan tidak terdengar di pos pengamatan, demikian halnya bara api juga tidak terlihat pada malam hari.
Semburan dan guguran lava pijar tidak teramati, selain itu awan panas guguran dan tektonik juga tidak terjadi.
Beberapa gunung api di Jatim, seperti Lamongan, Arjuno, Welirang, Kelud, Ijen, dan Raung sampai saat ini masih berstatus Aktif Normal (level I), kecuali Gunung Bromo yang masih Siaga (level III).
Di Gunung Kelud tercatat tujuh kali gempa vulkanik dangkal, dua kali gempa vulkanik dalam, 130 kali gempa tektonik jauh, dan empat kali gempa tektonik lokal.
Gunung Lamongan terjadi gempa tektonik jauh sebanyak 15 kali dan vulkanik tipe A sebanyak 12 kali.
Secara visual tidak ada aktivitas yang mencolok di Gunung Lamongan, asap kawah putih tipis dengan tekanan lemah dan tinggi asap mencapai 10-20 meter dari puncak kawah.
Gunung Arjuno tercatat 16 kali terjadi gempa tektonik jauh, empat kali gempa tektonik lolal, sekali gempa vulkanik tipe B, dan 14 kali gempa embusan.
Untuk Gunung Ijen dan Gunung Raung, Dinas ESDM Jatim belum mendapatkan laporan data aktivitasnya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
(M038/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: