Semarang (ANTARA News) - Aktivis Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla, menilai teror bom buku yang ditujukan kepadanya tidak berkaitan dengan jaringan terorisme, namun bermuatan politis.

"Aktor intelektual di balik teror bom itu saya kira bukan dari jaringan teroris," katanya, usai sekolah Ideologi bertema "Mengenal Liberalisme, Meneguhkan Demokrasi" di Semarang, Senin.

Menurut dia, pengiriman bom buku yang ditujukan kepadanya di Kantor KBR 68H, Utan Kayu, Jakarta Timur berkaitan dengan aktivitasnya menyuarakan liberalisme dan aktivitas politiknya.

Karena itu, kata dia, meski polisi sudah menggambar sketsa pelaku pengiriman bom tersebut, aktor intelektual di balik pengiriman bom buku itu susah untuk ditangkap.

Ia mengatakan, penanganan kasus bom buku tersebut harus menggunakan instrumen politik, mengingat muatan politis dari teror bom buku yang ditujukan kepadanya itu.

Sementara terkait teror bom buku yang juga terjadi di daerah-daerah lain, ia menilai hal itu hanya tren iseng yang menunggangi isu kekerasan dari teror bom buku tersebut.

Selain itu, kata Ulil, teror bom buku yang ditujukan kepadanya kemungkinan masih berkaitan dengan peristiwa kerusuhan sebelumnya, seperti kekerasan terhadap Ahmadiyah di Cikeusik dan kerusuhan di Temanggung.
(KR-ZLS/I007)