Menlu Tegaskan 4.000 WNI di Jepang Bebas Radiasi
28 Maret 2011 11:54 WIB
Helikopter Chinook CH-47 Pasukan Keamanan Jepang mengumpulkan air dari laut untuk dijatuhkan di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi di Fukushima, Kamis (17/3). (FOTO ANTARA/REUTERS/Yomiuri)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan bahwa sekitar 4.000 Warga Negara Indonesia yang ada dalam radius 50-100km dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Jepang dalam keadaan aman dan tidak terpapar radiasi, pemerintah pun sudah menyiapkan langkah penting apabila keadaan membahayakan mereka.
Menlu Marty Natalegawa mengemukakan hal itu kepada pers sebelum rapat kerja dengan Komisi I DPR di Senayan, Jakarta, Senin. Raker yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik membahas sejumlah masalah, terutama Libya dan penanganan WNI di Jepang.
Menlu mengemukakan bahwa sampai saat ini belum ada rencana evakuasi terhadap sekitar 4.000 WNI itu. Mereka berada di radius 50-100 Km dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima. "Kalau dalam radius 50-100km, itu kurang lebih ada 4.000 WNI. Mereka aman dan belum ada rencana evakuasi," katanya.
Namun, menurut Marty, pemerintah sudah menyiapkan langkah penting apabila terjadi hal-hal yang membahayakan mereka, termasuk mengevakuasi ke Tanah Air.
Para teknisi Jepang pada Sabtu pekan lalu berhasil memulihkan pasokan listrik di ruang kendali reaktor kedua PLTN Daiichi Fukushima yang terkena gempa dan tsunami di Jepang, menurut laporan Kyodo.
Tokyo Electric Power Co. (TEPCO) telah berhasil memulihkan pasokan listrik di ruang kendali reaktor pertama pada Kamis dan berencana untuk mengembalikan fungsi kelistrikan di reaktor keempat sesegera mungkin.
TEPCO pada Sabtu juga membantah beberapa laporan sebelumnya yang mengatakan tingkat radiasi di reaktor pertama Fukushima berada pada taraf 200.000 milisieverts perjam, seraya menambahkan tingkat sebenarnya tidak melebihi angka 60.00 milisievert perjam.
(ANTARA/S026)
Menlu Marty Natalegawa mengemukakan hal itu kepada pers sebelum rapat kerja dengan Komisi I DPR di Senayan, Jakarta, Senin. Raker yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik membahas sejumlah masalah, terutama Libya dan penanganan WNI di Jepang.
Menlu mengemukakan bahwa sampai saat ini belum ada rencana evakuasi terhadap sekitar 4.000 WNI itu. Mereka berada di radius 50-100 Km dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima. "Kalau dalam radius 50-100km, itu kurang lebih ada 4.000 WNI. Mereka aman dan belum ada rencana evakuasi," katanya.
Namun, menurut Marty, pemerintah sudah menyiapkan langkah penting apabila terjadi hal-hal yang membahayakan mereka, termasuk mengevakuasi ke Tanah Air.
Para teknisi Jepang pada Sabtu pekan lalu berhasil memulihkan pasokan listrik di ruang kendali reaktor kedua PLTN Daiichi Fukushima yang terkena gempa dan tsunami di Jepang, menurut laporan Kyodo.
Tokyo Electric Power Co. (TEPCO) telah berhasil memulihkan pasokan listrik di ruang kendali reaktor pertama pada Kamis dan berencana untuk mengembalikan fungsi kelistrikan di reaktor keempat sesegera mungkin.
TEPCO pada Sabtu juga membantah beberapa laporan sebelumnya yang mengatakan tingkat radiasi di reaktor pertama Fukushima berada pada taraf 200.000 milisieverts perjam, seraya menambahkan tingkat sebenarnya tidak melebihi angka 60.00 milisievert perjam.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: