Brussel (ANTARA News/AFP) - Rencana militer yang dirancang NATO, yang akan mengambil alih semua operasi di Libya, hanya terbatas pada penggunaan kekuatan untuk melindungi warga sipil dan daerah berpenduduk, kata sejumlah diplomat kepada AFP, Minggu.

Rencana tiga bulan itu tidak menetapkan NATO campur tangan untuk mendukung pemberontak bersenjata yang memerangi pasukan Moamer Kadhafi karena aliansi itu akan bersikap tidak berpihak dalam konflik di Libya, kata diplomat-diplomat NATO itu.(*)

(Uu.M014)