BI: Koordinasi internasional bakal kuatkan pemulihan ekonomi global
11 November 2021 11:39 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam International Conference : Road to Indonesia G20 di Jakarta, Kamis (11/11/2021). ANTARA/Agatha Olivia.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berpendapat koordinasi internasional akan menguatkan pemulihan ekonomi global menjadi lebih seimbang dan teratur.
"Komunikasi sangat penting khususnya bagi negara maju dalam memastikan pasar keuangan global lebih stabil dan kondusif," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam International Conference : Road to Indonesia G20 di Jakarta, Kamis.
Terlebih lagi, kata dia, komunikasi negara maju sangat penting agar negara lain, terutama negara berkembang, bisa lebih siap dan lebih baik dalam mengantisipasi dan mengatasi spillover atau efek rambatan global dengan kebijakan yang tepat dan penyangga likuiditas yang memadai.
Seperti prediksi sebelumnya, Perry mengatakan pemulihan ekonomi global akan berlanjut pada 2022 dan terjadi lebih cepat di negara maju yang didukung oleh pesatnya vaksinasi dan stimulus negara tersebut baik moneter maupun fiskal.
Dengan demikian, beberapa negara maju sudah mulai bertindak normal atau keluar dari stimulus fiskal maupun moneter yang telah digelontorkan selama pandemi.
Baca juga: Presiden Jokowi dorong pemimpin G20 percepat pemulihan ekonomi global
"Bahkan Bank Sentral AS, The Fed, sudah mulai akan melakukan pengurangan pembelian aset atau tapering pada tahun ini dan akan menaikkan suku bunga kebijakannya di akhir 2022," ujarnya.
Kendati begitu ia menuturkan masih banyak negara berkembang yang sedang memastikan keberlanjutan pemulihan ekonomi negaranya dan masih membutuhkan stimulus fiskal dan moneter.
Maka dari itu, nantinya Presidensi G20 di Indonesia akan membahas bagaimana normalisasi kebijakan tersebut bisa lebih mulus dengan perbedaan yang ada di setiap negara dan bersama-sama pulih lebih kuat.
"Karena bagaimanapun juga strategi tersebut harus ada petunjuknya supaya bisa lebih baik dengan mempertimbangkan efektivitasnya," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo.
Baca juga: Presidensi G20, RI siap fasilitasi upaya pulih bersama dan lebih kuat
"Komunikasi sangat penting khususnya bagi negara maju dalam memastikan pasar keuangan global lebih stabil dan kondusif," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam International Conference : Road to Indonesia G20 di Jakarta, Kamis.
Terlebih lagi, kata dia, komunikasi negara maju sangat penting agar negara lain, terutama negara berkembang, bisa lebih siap dan lebih baik dalam mengantisipasi dan mengatasi spillover atau efek rambatan global dengan kebijakan yang tepat dan penyangga likuiditas yang memadai.
Seperti prediksi sebelumnya, Perry mengatakan pemulihan ekonomi global akan berlanjut pada 2022 dan terjadi lebih cepat di negara maju yang didukung oleh pesatnya vaksinasi dan stimulus negara tersebut baik moneter maupun fiskal.
Dengan demikian, beberapa negara maju sudah mulai bertindak normal atau keluar dari stimulus fiskal maupun moneter yang telah digelontorkan selama pandemi.
Baca juga: Presiden Jokowi dorong pemimpin G20 percepat pemulihan ekonomi global
"Bahkan Bank Sentral AS, The Fed, sudah mulai akan melakukan pengurangan pembelian aset atau tapering pada tahun ini dan akan menaikkan suku bunga kebijakannya di akhir 2022," ujarnya.
Kendati begitu ia menuturkan masih banyak negara berkembang yang sedang memastikan keberlanjutan pemulihan ekonomi negaranya dan masih membutuhkan stimulus fiskal dan moneter.
Maka dari itu, nantinya Presidensi G20 di Indonesia akan membahas bagaimana normalisasi kebijakan tersebut bisa lebih mulus dengan perbedaan yang ada di setiap negara dan bersama-sama pulih lebih kuat.
"Karena bagaimanapun juga strategi tersebut harus ada petunjuknya supaya bisa lebih baik dengan mempertimbangkan efektivitasnya," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo.
Baca juga: Presidensi G20, RI siap fasilitasi upaya pulih bersama dan lebih kuat
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: