Kemenpora sosialisasikan DBON untuk wilayah Jakarta
10 November 2021 22:07 WIB
Plt Sesmenpora Jonni Mardizal saat memberikan sambutan pada sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Jakarta, Rabu (10/11/2021). ANTARA/HO/Kemenpora
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melanjutkan sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan kali ini untuk wilayah DKI Jakarta karena merupakan salah satu provinsi yang masuk dalam sentra pembinaan olahraga nasional.
Plt. Sesmenpora Jonni Mardizal di Jakarta, Rabu, mengatakan dasar pertimbangan diterbitkannya DBON ini adalah diperlukannya arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional jangka panjang secara terintegrasi dan kolaboratif untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang keolahragaan.
“DBON ini terbit tepat pada hari bersejarah bagi insan olahraga yaitu saat Haornas 2021. Desain ini hasil diskusi bersama antara pemerintah pusat, daerah, guru besar, praktisi serta stakeholder olahraga,” kata Jonni dalam keterangan resminya.
Baca juga: Jokowi resmi luncurkan Perpres DBON pada peringatan Haornas ke-38
Baca juga: Wapres koordinasikan Desain Besar Olahraga Nasional dengan Menpora
Jonni menegaskan, DBON merupakan dokumen rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan industri olahraga.
“Jadi DBON ini sama-sama kita harap tahun 2045 nanti masyarakat kita aktif berolahraga dan menciptakan masyarakat yang bugar. Serta kita menargetkan Olimpiade dan Paralimpiade ke depan kita bisa berada diperingkat lima besar,” kata Jonni menambahkan.
Jonni optimistis target dalam DBON ini bisa tercapai, dengan catatan semua pihak terkait bisa bersinergi. Selain itu, juga dilaksanakan secara konsisten. Memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga juga masuk dalam target desain ini.
“Desain besar olahraga nasional ini juga terdapat di dalamnya 14 cabang olahraga unggulan Olimpiade berdasarkan prestasi dan peluang medali. Sedangkan untuk Paralimpiade ada 5 cabang olahraga,” kata Jonni menegaskan.
“Nah, untuk penetapan cabang olahraga unggulan ini tentu sudah melalui tahapan kajian dan pertimbangan. Tentu dalam perjalanannya ada evaluasi seperti degradasi dan promosi. Dengan ini kita harap olahraga kita bisa terus berprestasi,” tambahnya.
Hadir dalam sosialisasi tersebut jajaran eselon I dan II di lingkungan Kemenpora, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Achmad Firdaus, Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof Komarudin, dan stakeholder olahraga.
Baca juga: Semua pihak diharapkan dapat implementasikan DBON
Baca juga: DBON jadi harapan baru bagi peningkatan prestasi olahraga
Baca juga: Menpora: Revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional sangat penting
Plt. Sesmenpora Jonni Mardizal di Jakarta, Rabu, mengatakan dasar pertimbangan diterbitkannya DBON ini adalah diperlukannya arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional jangka panjang secara terintegrasi dan kolaboratif untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang keolahragaan.
“DBON ini terbit tepat pada hari bersejarah bagi insan olahraga yaitu saat Haornas 2021. Desain ini hasil diskusi bersama antara pemerintah pusat, daerah, guru besar, praktisi serta stakeholder olahraga,” kata Jonni dalam keterangan resminya.
Baca juga: Jokowi resmi luncurkan Perpres DBON pada peringatan Haornas ke-38
Baca juga: Wapres koordinasikan Desain Besar Olahraga Nasional dengan Menpora
Jonni menegaskan, DBON merupakan dokumen rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan industri olahraga.
“Jadi DBON ini sama-sama kita harap tahun 2045 nanti masyarakat kita aktif berolahraga dan menciptakan masyarakat yang bugar. Serta kita menargetkan Olimpiade dan Paralimpiade ke depan kita bisa berada diperingkat lima besar,” kata Jonni menambahkan.
Jonni optimistis target dalam DBON ini bisa tercapai, dengan catatan semua pihak terkait bisa bersinergi. Selain itu, juga dilaksanakan secara konsisten. Memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga juga masuk dalam target desain ini.
“Desain besar olahraga nasional ini juga terdapat di dalamnya 14 cabang olahraga unggulan Olimpiade berdasarkan prestasi dan peluang medali. Sedangkan untuk Paralimpiade ada 5 cabang olahraga,” kata Jonni menegaskan.
“Nah, untuk penetapan cabang olahraga unggulan ini tentu sudah melalui tahapan kajian dan pertimbangan. Tentu dalam perjalanannya ada evaluasi seperti degradasi dan promosi. Dengan ini kita harap olahraga kita bisa terus berprestasi,” tambahnya.
Hadir dalam sosialisasi tersebut jajaran eselon I dan II di lingkungan Kemenpora, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Achmad Firdaus, Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof Komarudin, dan stakeholder olahraga.
Baca juga: Semua pihak diharapkan dapat implementasikan DBON
Baca juga: DBON jadi harapan baru bagi peningkatan prestasi olahraga
Baca juga: Menpora: Revisi UU Sistem Keolahragaan Nasional sangat penting
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: