Mataram (ANTARA) - RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat menjamin pelayanan kesehatan untuk masyarakat tidak terabaikan meski rumah sakit itu menjadi rujukan utama bagi para pebalap ajang Asia Talent Cup (ATC) dan World Superbike (WSBK).
"Saya tegaskan pelayanan sudah ada semua dan tidak akan mengabaikan pelayanan terhadap masyarakat kita," ujar Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat dr Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan meski saat ini fokus RSUD Provinsi NTB juga sebagai pelayanan kesehatan saat terjadinya kecelakaan pada perhelatan akbar balap motor dunia itu, namun pihaknya tetap memprioritaskan pelayanan untuk masyarakat di NTB.
Baca juga: MGPA: Kemenkes dan RSUP NTB siap dukung penerapan prokes ajang WSBK
Karena bagaimanapun, RSUP NTB sendiri menjadi rumah sakit rujukan utama yang ditunjuk untuk menangani pelayanan medis bagi para pebalap atau tim maupun penonton saat kegiatan dunia tersebut. Di mana ratusan tenaga kesehatan (nakes) yang tergabung dalam Tim Medis NTB tengah dipersiapkan.
"Saya jamin itu, tentu tidak akan mengabaikan pelayanan terhadap masyarakat umum," kata dokter Jack sapaan akrab Dirut RSUD Provinsi NTB ini.
Menurutnya, pelayanan kesehatan yang digunakan selama gelaran berlangsung akan menggunakan pola kolaborasi.
Baca juga: Laboratorium RSUP awasi delapan Lab PCR di NTB
"Intinya kita utamakan pola kolaborasi dengan rumah sakit lain. Jadi tidak kerja sendiri," ucapnya.
Mantan Direktur RSUD Kota Mataram itu, menyampaikan dari sisi kesiapan alat dan tenaga kesehatan serta sebagainya, dalam momen ini semuanya telah disiapkan secara maksimal dan tersusun rapi. Sehingga tidak mengabaikan setiap pelayanan kesehatan.
Pada dasarnya dalam hal ini, RSUP NTB sudah mengukur diri sehingga pelayanan terhadap masyarakat maupun dalam kegiatan nanti telah disusun semaksimal mungkin. Di mana para nakes dipersiapkan masing-masing dalam mengantisipasi segala sesuatunya.
"Jadi sudah ada semua tugasnya masing-masing," katanya.
Baca juga: RSUD Provinsi NTB siapkan 356 nakes untuk WSBK
RSUD Provinsi NTB, kata dia, menyiapkan sebanyak 356 nakes untuk penanganan kesehatan selama berlangsungnya ATC dan WSBK di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada November 2021.
Ke-356 tim medis ini nantinya bertugas di areal Medical Center di Sirkuit Mandalika dan RSUD Provinsi NTB. Untuk di areal sirkuit, nakes yang terlibat terdiri dari 30 orang dokter spesialis, 17 orang dokter umum, 57 perawat dan 33 orang penunjang lainnya.
Sedangkan di RSUD Provinsi NTB, jumlah tenaga kesehatan yang terlibat, terdiri 17 orang dokter spesialis, dokter umum 3 orang, perawat 94 orang dan penunjang lainnya 15 orang.
Khusus dokter spesialis ini terdiri dari spesialis emergency, ortopedi, anastesi, bedah syaraf, bedah vaskuler, bedah umum, bedah torak kardiovaskuler dan bedah mulut.
Baca juga: Gubernur Zulkieflimansyah: NTB siap gelar ajang internasional
"Selain tenaga kesehatan dari RSUD Provinsi NTB, juga dilibatkan nakes di Pulau Lombok," terangnya.
RSUD Provinsi NTB saat ini, lanjutnya, menjadi rumah sakit rujukan untuk pebalap ATC dan WSBK RSUD bila terjadi kecelakaan. Sedangkan, untuk penanganan penonton ditangani oleh rumah sakit terdekat, seperti RSUD Lombok Tengah, Lombok Barat dan RSUD Mataram. Namun, lanjutnya apabila tidak mampu ditangani oleh rumah sakit setempat maka akan dirujuk ke RSUD Provinsi NTB.
"Sebagai Rumah Sakit rujukan untuk kesehatan 'event' internasional, kami sudah menggelar simulasi dengan berbagai pihak. Termasuk berkoordinasi dengan Rumah Sakit Sanglah Bali, RS Dokter Soetomo Surabaya. Terutama kaitan dengan dokter spesialis untuk emergency," katanya.
Baca juga: Dewas LKBN ANTARA tinjau persiapan Sirkuit Mandalika sambut WSBK 2021
RSUD NTB jamin pelayanan kesehatan tak terganggu meski ada WSBK
10 November 2021 20:53 WIB
Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dr Lalu Herman Mahaputra. (ANTARA/Nur Imansyah).
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: