Merak (ANTARA News) - Ribuan truk ekspedisi yang hendak menyeberang ke sejumlah kota di Pulau Sumatera masih tertahan di dalam Tol Merak, Kota Cilegon, Banten, akibat cuaca buruk melanda perairan Selat Sunda.

"Antrean truk sekarang di KM 95, dan kebanyakan mereka membawa sejumlah barang, seperti sembako dan pakan ternak," kata Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak, Ajun Komisaris Fredya Imamehza, Sabtu malam.

Ia menjelasakan, petugas lalu lintas hingga kini bekerja keras untuk mengatasi kemacetan hingga mencapai delapan kilometer.

Kemacetan angkutan kendaraan terjadi sejak sore hingga malam ini belum bisa diatasi karena cuaca buruk sehingga kapal yang beroperasi terbatas.

Polisi bekerja sama dengan petugas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan terus mengatur arus lalu lintas.

"Polisi yang ada di dalam pelabuhan sebanyak 15 orang terus bekerja agar kendaraan tertib," katanya.

Seorang sopir truk angkutan pakan ternak, Kosim (45) menjelaskan, antrean truk yang terjadi di Pelabuhan Merak harus segera dicarikan solusinya oleh pemerintah pusat.

"Kapal bantuan yang ada memang mengurangi antrean truk yang terjadi, tapi kami tidak habis pikir kenapa antrean masih terus berlangsung," katanya.

Semestinya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, segera mengambil langkah cepat, sehingga antrean ribuan truk tidak terjadi lagi.

Pantauan di lokasi, antrean ribuan truk membuat seluruh sopir truk mengalami depresi, mereka mengaku akan melakukan aksi unjuk rasa di Pelabuhan ASDP, jika antrean tidak segera tertangani.(*)
(U.KR-MSR/Z002)