PPNI: perawat COVID-19 saling menyemangati bertahan dalam bertugas
10 November 2021 20:05 WIB
Dokumen - Tangkapan layar Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah, saat menjadi pembicara dalam acara webinar yang berlangsung Juli 2021. (ANTARA/Andi Firdaus)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah mengatakan perawat yang memberikan pelayanan pada pasien COVID-19 kerap saling menyemangati satu sama lain untuk bisa terus bertahan dalam tekanan gelombang pasien yang tak henti-hentinya pada pertengahan Tahun 2021.
"Pertama kami kerja tidak sendiri, kami bekerja dalam team work. Tim yang bagus inilah yang memberikan faktor penentu untuk terus semangat," kata Harif, dalam Forum Merdeka Barat 9 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Harif menerangkan para tenaga kesehatan memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki keahlian masing-masing di luar pekerjaan profesionalnya. Hal itulah yang dimanfaatkan oleh para perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk saling menyemangati dan menghibur diri agar tidak jatuh stres karena tekanan pekerjaan.
"Ada yang bisa ngelawak, ada yang bisa musik, hobi nyanyi. Saat di ruang isolasi itu kami gunakan sebagai upaya untuk tetap segar, tetap ceria dalam semangat yang tinggi dalam tugas. Walaupun sangat berat, kami harus lalui bersama dengan keceriaan dan potensi masing-masing," katanya.
Dia menjelaskan apabila masyarakat melihat banyak unggahan media sosial tenaga kesehatan sedang menari atau bernyanyi di rumah sakit, itu merupakan cara mereka untuk menjaga semangat dalam bertugas.
"Makanya banyak di media sosial bagaimana meme, di TikTok dari tenaga kesehatan, itu sebenarnya bukan bermain-main dengan pasien, tapi dalam upaya bagaimana mempertahankan rasa untuk tidak jatuh pada bosan dan tetap bersemangat," katanya.
Harif menjelaskan bahwa setiap perawat telah dibekali nilai-nilai altruistik, yaitu memberikan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain dibandingkan mementingkan kepentingan individu atau bahkan keluarga. Nilai-nilai tersebut ditanamkan pada perawat dalam masa pendidikannya dan tetap dipegang teguh saat bertugas.
"Karena memang sudah jiwanya ditanamkan dengan nilai altruistik ini, dan memang itu yang tertanam walaupun tidak kenal, kami punya kewajiban, apalagi penanganan COVID-19 membutuhkan peran tenaga kesehatan yang sangat vital," katanya.
"Pertama kami kerja tidak sendiri, kami bekerja dalam team work. Tim yang bagus inilah yang memberikan faktor penentu untuk terus semangat," kata Harif, dalam Forum Merdeka Barat 9 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Harif menerangkan para tenaga kesehatan memiliki karakteristik yang berbeda dan memiliki keahlian masing-masing di luar pekerjaan profesionalnya. Hal itulah yang dimanfaatkan oleh para perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk saling menyemangati dan menghibur diri agar tidak jatuh stres karena tekanan pekerjaan.
"Ada yang bisa ngelawak, ada yang bisa musik, hobi nyanyi. Saat di ruang isolasi itu kami gunakan sebagai upaya untuk tetap segar, tetap ceria dalam semangat yang tinggi dalam tugas. Walaupun sangat berat, kami harus lalui bersama dengan keceriaan dan potensi masing-masing," katanya.
Dia menjelaskan apabila masyarakat melihat banyak unggahan media sosial tenaga kesehatan sedang menari atau bernyanyi di rumah sakit, itu merupakan cara mereka untuk menjaga semangat dalam bertugas.
"Makanya banyak di media sosial bagaimana meme, di TikTok dari tenaga kesehatan, itu sebenarnya bukan bermain-main dengan pasien, tapi dalam upaya bagaimana mempertahankan rasa untuk tidak jatuh pada bosan dan tetap bersemangat," katanya.
Harif menjelaskan bahwa setiap perawat telah dibekali nilai-nilai altruistik, yaitu memberikan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain dibandingkan mementingkan kepentingan individu atau bahkan keluarga. Nilai-nilai tersebut ditanamkan pada perawat dalam masa pendidikannya dan tetap dipegang teguh saat bertugas.
"Karena memang sudah jiwanya ditanamkan dengan nilai altruistik ini, dan memang itu yang tertanam walaupun tidak kenal, kami punya kewajiban, apalagi penanganan COVID-19 membutuhkan peran tenaga kesehatan yang sangat vital," katanya.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: