Kolaborasi dengan komunitas lokal penting capai FoLU Net Sink 2030
10 November 2021 18:44 WIB
Tangkapan layar Dirjen PHL KLHK Agus Justianto dalam diskusi di Paviliun Indonesia di COP-26 di Glasgow, Skotlandia, Rabu (10/11/2021) (ANTARA/Prisca Triferna)
Jakarta (ANTARA) - Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Justianto mengatakan kolaborasi dengan komunitas lokal sekitar hutan serta sektor swasta memiliki peran penting demi mencapai target penyerapan bersih (net sink) sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain (forest and other land use/FoLU) pada 2030.
"Indonesia FoLU Net Sink 2030 menyasar untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan penyerapan karbon dan mempertahankan sekuestrasi karbon melalui berbagai aktivitas," kata Dirjen PHL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus dalam diskusi Paviliun Indonesia di sela-sela COP-26 UNFCCC di Glasgow, Skotlandia dan dipantau dari Jakarta pada Rabu.
Beberapa langkah untuk memastikan penyerapan bersih di sektor FoLU itu seperti mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan serta mengontrol kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: KLHK: PIPPIB salah satu strategi Indonesia capai FoLU Net Sink 2030
Langkah-langkah lain adalah pengembangan hutan tanaman, manajemen hutan berkelanjutan, rehabilitasi hutan termasuk mangrove, manajemen gambut dan konservasi.
"Krusial dan perlu untuk melibatkan komunitas di dalam dan sekitar area hutan melalui kerja sama seperti kemitraan konservasi, perhutanan sosial, hutan adat dan kerja sama dengan konsesi atau pemilik izin untuk membuat sukses usaha ini," ujarnya.
Dia juga menegaskan pentingnya kerja sama global untuk berpartisipasi dalam usaha mencapai Indonesia Net Sink 2030 untuk melindungi planet.
Indonesia sebelumnya menargetkan akan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional sampai dengan 2030, menurut dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) milik Indonesia yang sudah diperbaharui.
Dalam dokumen NDC Indonesia, sektor FoLU ditargetkan berkontribusi untuk pengurangan 17,2 persen emisi dari target 29 persen. Sementara dalam target 41 persen dengan bantuan internasional, sektor FoLU ditargetkan berkontribusi dengan pengurangan sebesar 24,1 persen.
Baca juga: Kemen LHK: FoLU Net Sink tidak sama dengan nol deforestasi
Baca juga: Wamen LHK: Pencapaian FoLU Net Sink 2030 juga untuk komunitas global
Baca juga: Perhutanan sosial dan masyarakat adat berperan pada FoLU Net Sink 2030
"Indonesia FoLU Net Sink 2030 menyasar untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan penyerapan karbon dan mempertahankan sekuestrasi karbon melalui berbagai aktivitas," kata Dirjen PHL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus dalam diskusi Paviliun Indonesia di sela-sela COP-26 UNFCCC di Glasgow, Skotlandia dan dipantau dari Jakarta pada Rabu.
Beberapa langkah untuk memastikan penyerapan bersih di sektor FoLU itu seperti mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan serta mengontrol kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: KLHK: PIPPIB salah satu strategi Indonesia capai FoLU Net Sink 2030
Langkah-langkah lain adalah pengembangan hutan tanaman, manajemen hutan berkelanjutan, rehabilitasi hutan termasuk mangrove, manajemen gambut dan konservasi.
"Krusial dan perlu untuk melibatkan komunitas di dalam dan sekitar area hutan melalui kerja sama seperti kemitraan konservasi, perhutanan sosial, hutan adat dan kerja sama dengan konsesi atau pemilik izin untuk membuat sukses usaha ini," ujarnya.
Dia juga menegaskan pentingnya kerja sama global untuk berpartisipasi dalam usaha mencapai Indonesia Net Sink 2030 untuk melindungi planet.
Indonesia sebelumnya menargetkan akan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional sampai dengan 2030, menurut dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) milik Indonesia yang sudah diperbaharui.
Dalam dokumen NDC Indonesia, sektor FoLU ditargetkan berkontribusi untuk pengurangan 17,2 persen emisi dari target 29 persen. Sementara dalam target 41 persen dengan bantuan internasional, sektor FoLU ditargetkan berkontribusi dengan pengurangan sebesar 24,1 persen.
Baca juga: Kemen LHK: FoLU Net Sink tidak sama dengan nol deforestasi
Baca juga: Wamen LHK: Pencapaian FoLU Net Sink 2030 juga untuk komunitas global
Baca juga: Perhutanan sosial dan masyarakat adat berperan pada FoLU Net Sink 2030
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: