Jakarta (ANTARA News) - Agen tunggal pemegang merek, PT Toyota-Astra Motor (TAM) meminta seluruh jaringan pemasaran (dealer) Toyota di Indonesia memadamkan lampu dan peralatan listrik pada Sabtu, pukul 20.30-21.30 WIB sebagai bentuk partisipasi dalam kampanye "Earth Hour."

Direktur Pemasaran TAM, Joko Trisanyoto, melalui siaran pers yang diterima ANTARA, di Jakarta, Sabtu, mengatakan pihaknya telah meminta sebanyak 212 jaringan pemasaran Toyota, termasuk kantor pusat di Jakarta dan pusat suku cadang di Cibitung, Jawa Barat.

Pemadaman listrik mulai pukul 20.30-21.30 WIB itu sebagai bentuk partisipasi dalam kampanye "Earth Hour", katanya.

""Meski dampaknya tidak terlalu besar bagi efisiensi perusahaan, kami melihat upaya pemadaman listrik selama satu jam ini sangat penting. Kampanye ini mengingatkan kita semua untuk selalu hemat dalam menggunakan sumber energi, termasuk listrik, guna mengatasi perubahan iklim yang mengancam kehidupan di bumi," ujar Joko.

"Earth Hour" merupakan kampantye global penghematan energi listrik yang diprakarsai organisasi konservasi terbesar di dunia, World Wide Fund (WWF).

Joko mengatakan upaya menghemat listrik telah diterapkan dalam keluarga besar Toyota di Indonesia. Setiap karyawan TAM diwajibkan memadamkan lampu ruangan dan mematikan peralatan listrik pada saat istirahat dan usai jam kerja operasional. TAM, lanjut dia, juga melakukan penghematan energi, melalui peningkatan efisiensi secara berkelanjutan.

"Penataan cahaya menjadi salah satu faktor prioritas dalam desain gedung perkantoran, gudang, dan pabrik Toyota. Pencahayaan dari lampu listrik diupayakan seminimal mungkin," ujar Joko. Hal itu, lanjut dia, merupakan bagian dari implementasi filosofi Toyota menghormati bumi ("respect to the earth").

Ia berharap berbagai aktifitas Toyota dalam menghemat energi di area kerja, dapat menjadi menular dalam kehidupan sehari-hari karyawan perusahaan otomotif itu.

"Selain melakukan penghematan listrik di area kerja, kami berharap hal itu (penghematan listrik) dapat menular lebih jauh ke kehidupan pribadi serta keluarga di rumah. Hal ini (penghematan listrik) merupakan budaya yang baik dan memiliki banyak sisi positif," kata Joko.
(R016/S019)