Airlangga : Pengembangan ekonomi digital harus targetkan pasar global
10 November 2021 18:28 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan pada AI Innovation Summit 2021 secara virtual, Rabu (10/11/2021). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap pelaku usaha, ilmuwan, peneliti dan seluruh stakeholder pengembangan digital mampu memanfaatkan peluang digitalisasi dan menargetkan pasar global.
“Tidak hanya menjadi target pasar asing tetapi juga menjadi pemain yang diperhitungkan di tingkat global,” kata Menko Airlangga dalam AI Innovation Summit 2021 secara virtual, Rabu.
Airlangga menyampaikan studi dari Google, Temasek, dan Bain & Co. menyatakan 41,9 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 mencapai 44 miliar dolar AS yang berarti tumbuh 11 persen dari tahun 2019 dan berkontribusi sebesar 9,5 persen terhadap PDB Indonesia. Nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 24 milliar dolar AS pada 2025.
Baca juga: Airlangga: Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 harus capai 6 persen
Ekonomi digital adalah kekuatan ekonomi baru dan Indonesia harus mengembangkan Artificial Intelligence (AI). AI merupakan ‘emas baru’ yang diharapkan mampu mensinergikan berbagai situasi dan berbagai stakeholder di dalam kerja sama kolaboratif antara pemerintah, pelaku usaha, dan para stakeholder lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Airlangga menjelaskan Indonesia dengan total penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta atau 70,7 persen dan sebagian besarnya merupakan Generasi Z dan Generasi Milenial, menjadi salah satu faktor besarnya peluang ekonomi digital Indonesia.
Dari sisi digital user, jumlah pengguna ponsel Indonesia mencapai 345,3 juta dengan penetrasi internet sebesar 73,7 persen dan trafik internet yang mengalami peningkatan 20 persen di sepanjang tahun 2020. Sektor edutech juga tampil mengisi lanskap ekonomi digital Indonesia dan memiliki pengguna aktif yang tumbuh signifikan mencapai 200 persen pada tahun 2020. Peningkatan pengguna aktif juga terjadi pada sektor healthtech.
Airlangga menyampaikan pemerintah telah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 yang diharapkan bisa mempercepat dan meningkatkan pemanfaatan serta pengembangan teknologi digital.
Baca juga: Airlangga ungkap realisasi penyerapan PEN capai 61,3 persen
Sehingga pada 2024 akan terjadi penambahan pertumbuhan PDB sebesar 1 persen dan digitalisasi UMKM bisa mencapai 50 persen. Selain juga penciptaan 2,5 juta lapangan kerja baru dan melatih 600 ribu talenta digital baru setiap tahun.
“Berbagai tantangan dalam optimalisasi ekonomi digital dan AI harus diselesaikan, termasuk infrastruktur, SDM, literasi digital, regulasi yang harus menyesuaikan, dan iklim usaha yang lebih kondusif,” katanya.
“Tidak hanya menjadi target pasar asing tetapi juga menjadi pemain yang diperhitungkan di tingkat global,” kata Menko Airlangga dalam AI Innovation Summit 2021 secara virtual, Rabu.
Airlangga menyampaikan studi dari Google, Temasek, dan Bain & Co. menyatakan 41,9 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 mencapai 44 miliar dolar AS yang berarti tumbuh 11 persen dari tahun 2019 dan berkontribusi sebesar 9,5 persen terhadap PDB Indonesia. Nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 24 milliar dolar AS pada 2025.
Baca juga: Airlangga: Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 harus capai 6 persen
Ekonomi digital adalah kekuatan ekonomi baru dan Indonesia harus mengembangkan Artificial Intelligence (AI). AI merupakan ‘emas baru’ yang diharapkan mampu mensinergikan berbagai situasi dan berbagai stakeholder di dalam kerja sama kolaboratif antara pemerintah, pelaku usaha, dan para stakeholder lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Airlangga menjelaskan Indonesia dengan total penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta atau 70,7 persen dan sebagian besarnya merupakan Generasi Z dan Generasi Milenial, menjadi salah satu faktor besarnya peluang ekonomi digital Indonesia.
Dari sisi digital user, jumlah pengguna ponsel Indonesia mencapai 345,3 juta dengan penetrasi internet sebesar 73,7 persen dan trafik internet yang mengalami peningkatan 20 persen di sepanjang tahun 2020. Sektor edutech juga tampil mengisi lanskap ekonomi digital Indonesia dan memiliki pengguna aktif yang tumbuh signifikan mencapai 200 persen pada tahun 2020. Peningkatan pengguna aktif juga terjadi pada sektor healthtech.
Airlangga menyampaikan pemerintah telah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 yang diharapkan bisa mempercepat dan meningkatkan pemanfaatan serta pengembangan teknologi digital.
Baca juga: Airlangga ungkap realisasi penyerapan PEN capai 61,3 persen
Sehingga pada 2024 akan terjadi penambahan pertumbuhan PDB sebesar 1 persen dan digitalisasi UMKM bisa mencapai 50 persen. Selain juga penciptaan 2,5 juta lapangan kerja baru dan melatih 600 ribu talenta digital baru setiap tahun.
“Berbagai tantangan dalam optimalisasi ekonomi digital dan AI harus diselesaikan, termasuk infrastruktur, SDM, literasi digital, regulasi yang harus menyesuaikan, dan iklim usaha yang lebih kondusif,” katanya.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: