New York (ANTARA News) - Harga minyak stabil Jumat pada akhir pekan yang didominasi kekhawatiran seputar kerusuhan di Libya dan juga Timur Tengah.

Kontrak utama New York, minyak mentah jenis light sweet pengiriman Mei ditutup turun 20 sen menjadi 105,40 dolar per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea juga penyerahan Mei turun 13 sen ke posisi 115,59 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Risiko kerusuhan di Libya dan juga di Yaman telah berpengaruh pada harga, kata analis VTB Capital Andrey Kryuchenkov, yang menyebutkan mengapa harga-harga minyak berkisar pada tingkat saat ini setelah kenaikan akhir-akhir ini.

Libya yang kaya minyak memproduksi 1,69 juta barel per hari sebelum kerusuhan terjadi di negara itu, tetapi kini hanya berkisar 400.000 barel.

"Fokus utama (bagi para pedagang) tetap pada ketidakpastian politik yang masih berlanjut di Libya, Yaman dan Suriah," kata Myrto Sokou, analis pada Sucden brokers.

Harga kontrak utama New York naik 2,5 persen sejak Senin lalu, sementara minyak mentah London naik hanya sekitar satu persen.

Pada Jumat, para pedagang juga tetap mencerna data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang direvisi, yang menunjukkan ekonomi tumbuh lebih cepat ketimbang sebelumnya.

Data resmi menunjukkan, ekonomi tumbuh 3,1 persen pada kuartal empat 2010, naik dari estimasi sebelumnya tumbuh 2,8 persen. Menjelang data diterbitkan, pemerintah AS mengumumkan Rabu lalu bahwa cadangan bensin AS menurun 5,3 juta barel pekan lalu.

Pasar mengamati tingkat cadangan bensin AS menjelang musim panas di Amerika Serikat yang dimulai Mei mendatang, pada saat banyak warga Amerika melakukan perjalanan untuk liburan, yang akan mendorong permintaan bahan bakar.
(*)