Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI mengintensifkan pelayanan vaksinasi COVID-19 melalui penerapan empat strategi seiring ketersediaan vaksin yang mencukupi untuk kebutuhan dalam negeri.

"Memang triwulan terakhir ini adalah jumlah vaksin yang cukup banyak yang kita miliki dan di semester kedua ini harus terjadi percepatan," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi dalam Webinar "Tantangan Vaksinasi Inklusif Bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan" yang diikuti dari YouTube LaporCOVID-19 di Jakarta, Rabu.

Nadia mengatakan upaya pemerintah dalam penyediaan vaksin COVID-19 sejak Januari 2021 terbatas jumlahnya, hanya sekitar 3 juta dosis, Februari 7 juta dosis, Maret 13 juta dosis. "Sampai dengan April-Mei 2021 AstraZeneca tidak bisa kita dapatkan karena India menahan produksi vaksin karena peningkatan kasus Delta di April," katanya.

Baca juga: Jubir: Vaksin anak sebabkan stroke adalah hoaks

Vaksin COVID-19 di Indonesia mulai mengalami tren peningkatan pasokan sejak Juni 2021 hingga saat ini. "Stok vaksin meningkat di Juni, Juli bahkan Agustus mulai menyentuh 53 juta dosis, September 81 juta dosis dan terus sampai saat ini," katanya.

Persediaan vaksin yang relatif aman saat ini dinilai Nadia perlu diiringi dengan peningkatan laju vaksinasi kepada seluruh masyarakat sasaran. "Kalau saat ini rata-rata kita pernah menyuntikan 2,4 juta dosis dalam sehari," ujarnya.

Ia mengatakan terdapat sejumlah strategi Kemenkes dalam percepatan vaksinasi kepada masyarakat di antaranya intensifikasi pelayanan vaksinasi COVID-19 di fasilitas pelayanan kesehatan.

"Strateginya dengan menambah jumlah hari pelayanan, jumlah sesi pelayanan per hari, waktu pelayanan masing-masing sesi serta kuota sasaran yang dilayani per sesinya," katanya.

Berikutnya adalah menambah jumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan vaksinasi COVID-19, kata Nadia.

Kemenkes juga membuka pos pelayanan vaksinasi COVID-19 dalam jumlah massal dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Di luar ruangan kita sediakan pos pelayanan vaksinasi tanpa turun dari kendaraan, memanfaatkan mobil keliling puskesmas atau pelayanan kesehatan bergerak lainnya," katanya.

Menurut Nadia vaksinasi juga diselenggarakan oleh kementerian lembaga di gedung perkantoran, tempat keramaian seperti pasar, pusat perbelanjaan, stadion dan tempat ibadah.

"Kami juga mendorong institusi atau organisasi masyarakat dapat bekerja sama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, Kementerian Kesehatan untuk membuka pos pelayanan vaksinasi COVID-19," katanya.

Baca juga: Jubir: Ayo vaksin, 78 juta orang sudah divaksinasi dan aman
Baca juga: Jubir: Perlu 416 juta suntikan Indonesia capai target vaksinasi