Peparnas
Wajah baru hiasi daftar peraih emas bulu tangkis Peparnas Papua
10 November 2021 13:44 WIB
Pebulutangkis Jawa Barat Hijrah Y mengembalikan kok ke arah lawannya pebulutangkis Jakarta Eti Yuli pada babak penyisihan Bulutangkis Tunggal Kursi Roda 1 Putri Peparnas Papua di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (6/11/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.
Jayapura (ANTARA) - Wajah baru bermunculan dalam pertandingan cabang olahraga bulu tangkis Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.
Mereka debut dan berhasil menjadi yang terbaik dalam pertandingan kelas elite. Misalnya Bambang Usiyan Purwito asal Jawa Barat yang meraih medali emas pada nomor tunggal putra SL3.
Bambang meraih emas setelah pada laga final mengalahkan unggulan pertama asal Jawa Timur Ali Sukri di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Rabu, dua gim langsung 21-16, 21-17.
Baca juga: Kalimantan Selatan raih emas bulu tangkis beregu Peparnas Papua
"Saya bukan unggulan dan tak menyangka bisa langsung meraih emas pada penampilan pertama saya di level nasional," kata Bambang usai pertandingan.
Bambang mengaku kemenangan ini makin memotivasinya untuk meneruskan tren positif dalam pertandingan kelas elite yang dijadwalkan mulai bergulir, Kamis.
Persaingan di kelas elite, kata Bambang, bakal lebih sulit karena harus berhadapan dengan pebulu tangkis yang pernah turun di turnamen internasional.
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Dari Jawa Barat tidak ada target, yang penting bermain enjoy dan fokus meraih poin," kata Bambang menuturkan.
Baca juga: 217 atlet bulu tangkis disabilitas mulai bertanding di Peparnas XVI
Selain Bambang, Jawa Barat juga berhasil meraih emas melalui pemain debutan yakni pada sektor ganda putri kursi roda, Hijrah Yanti/Katarina.
Meski tampil untuk kali pertama di pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas tersebut, mereka sukses membawa pulang emas usai mengalahkan wakil DKI Jakarta Eti/Evi Nurahmawati dengan skor 21-17, 21-16.
"Tak menyangka juga bisa meraih medali emas," kata Hijrah Yanti yang mengaku tampil di Peparnas Papua berbekal kursi roda sewaan.
Selain itu ada juga Subhan dan Kustanti yang tampil perdana dan langsung menyabet medali emas pada nomor ganda campuran SS6. Mereka menjadi yang terbaik setelah di final mengalahkan wakil Kalimantan Selatan M. Aspihani/Zahra dengan skor 21-10, 21-9.
Baca juga: Round-up Peparnas Papua: Tuan rumah dan juara bertahan tancap gas
Mereka debut dan berhasil menjadi yang terbaik dalam pertandingan kelas elite. Misalnya Bambang Usiyan Purwito asal Jawa Barat yang meraih medali emas pada nomor tunggal putra SL3.
Bambang meraih emas setelah pada laga final mengalahkan unggulan pertama asal Jawa Timur Ali Sukri di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Rabu, dua gim langsung 21-16, 21-17.
Baca juga: Kalimantan Selatan raih emas bulu tangkis beregu Peparnas Papua
"Saya bukan unggulan dan tak menyangka bisa langsung meraih emas pada penampilan pertama saya di level nasional," kata Bambang usai pertandingan.
Bambang mengaku kemenangan ini makin memotivasinya untuk meneruskan tren positif dalam pertandingan kelas elite yang dijadwalkan mulai bergulir, Kamis.
Persaingan di kelas elite, kata Bambang, bakal lebih sulit karena harus berhadapan dengan pebulu tangkis yang pernah turun di turnamen internasional.
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Dari Jawa Barat tidak ada target, yang penting bermain enjoy dan fokus meraih poin," kata Bambang menuturkan.
Baca juga: 217 atlet bulu tangkis disabilitas mulai bertanding di Peparnas XVI
Selain Bambang, Jawa Barat juga berhasil meraih emas melalui pemain debutan yakni pada sektor ganda putri kursi roda, Hijrah Yanti/Katarina.
Meski tampil untuk kali pertama di pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas tersebut, mereka sukses membawa pulang emas usai mengalahkan wakil DKI Jakarta Eti/Evi Nurahmawati dengan skor 21-17, 21-16.
"Tak menyangka juga bisa meraih medali emas," kata Hijrah Yanti yang mengaku tampil di Peparnas Papua berbekal kursi roda sewaan.
Selain itu ada juga Subhan dan Kustanti yang tampil perdana dan langsung menyabet medali emas pada nomor ganda campuran SS6. Mereka menjadi yang terbaik setelah di final mengalahkan wakil Kalimantan Selatan M. Aspihani/Zahra dengan skor 21-10, 21-9.
Baca juga: Round-up Peparnas Papua: Tuan rumah dan juara bertahan tancap gas
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: