NATO Laksanakan Zona Larangan Terbang Terhadap Libya
25 Maret 2011 06:21 WIB
Salah satu dari Pesawat pengebom AU Global Strike Komando Spirit B-2 kembali ke pangkalan di pangkalan AU di Missouri, setelah menyerang target dalam dukungan respon internasional yang mendesak adanya zona larangan terbang diatas Libya. (FOTO ANTARA/
Brussels (ANTARA News/AFP) - Sekjen NATO Jenderal Anders Fogh Rasmussen Kamis mengatakan persekutuan telah sepakat untuk melaksanakan zona larangan terbang terhadap Libya sebagai bagian dari upaya "untuk melindungi warga sipil."
Setelah pembicaraan sehari penuh, pada saat anggota NATO Turki keberatan serangan udara melawan pasukan Muamar Gaddafi itu, 28 anggota persekutuan akhirnya setuju "bertanggung jawab" untuk menegakkan zona larangan terbang, kata Rasmussen.
"Kami sekarang telah memutuskan untuk menegakkan zona larangan terbang di atas Libya," katanya.
"Kami mengambil tindakan sebagai bagian dari upaya internasional yang luas untuk melindungi warga sipil terhadap rezim Gaddafi," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Kami akan bekerja sama dengan mitra-mitra kami di wilayah ini dan menyambut kontribusi mereka," tambah pernyataan itu.(*)
(Uu.H-AK)
Setelah pembicaraan sehari penuh, pada saat anggota NATO Turki keberatan serangan udara melawan pasukan Muamar Gaddafi itu, 28 anggota persekutuan akhirnya setuju "bertanggung jawab" untuk menegakkan zona larangan terbang, kata Rasmussen.
"Kami sekarang telah memutuskan untuk menegakkan zona larangan terbang di atas Libya," katanya.
"Kami mengambil tindakan sebagai bagian dari upaya internasional yang luas untuk melindungi warga sipil terhadap rezim Gaddafi," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Kami akan bekerja sama dengan mitra-mitra kami di wilayah ini dan menyambut kontribusi mereka," tambah pernyataan itu.(*)
(Uu.H-AK)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: