Jayapura (ANTARA) - Ketua National Paralympic Commite (NPC) Papua Jaya Kusuma mendorong seluruh cabang olahraga untuk terus menggenjot perolehan emas seiring target juara umum Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.
"Saya memberikan target kepada semua cabor kalau kita bertengger seratusan lebih sudah bisa dipastikan kota menjuarai," kata Jaya, ditemui di Arena Menembak Indoor, Jayapura, Papua, Selasa.
Karena itu, kata dia, pihaknya memberikan "stressing" kepada seluruh cabang olahraga harus bisa menyumbangkan medali emas.
Penekanan, terutama diberikan kepada dua cabang olahraga unggulan, yakni para-atletik dan renang untuk mendulang perolehan medali.
"Pada hari pertama, para-atletik delapan medali emas, (hari) kedua empat medali emas. Renang hari pertama tujuh medali dan tadi enam medali," ujarnya.
"Ini menggambarkan dua cabor ini menyumbangkan emas terbanyak di olahraga. Yang saya tidak menduga catur bisa menyumbangkan delapan medali emas di hari kedua," kata Jaya.
Jaya berharap semua cabang olahraga bisa menyumbangkan emas karena persiapan untuk menghadapi Peparnas sudah dilakukan jauh-jauh hari.
"Semoga hasilnya semakin lama semakin bertambah medali, dan bisa lebih baik (dari Peparnas sebelumnya)," katanya.
Pada Peparnas XV di Jawa Barat pada 2016, Papua berada di peringkat ke-5 dengan hanya mengikuti tujuh dari 13 cabang olahraga dipertandingkan.
"Sekarang dari 12 semua kita kan ikut semua di sini dengan kekuatan atelt 280 orang. Semoga bisa memperbaiki posisi di urutan ke-3, atau kalau Tuhan izinkan bisa raih juara umum," pungkas Jaya.
Berdasarkan data dari situs resmi Peparnas, Papua memimpin sementara perolehan medali dengan total 108 medali, terdiri atas 47 emas, 29 perak, dan 32 perunggu.
Peringkat kedua, Jabar dengan total 86 medali (31 emas, 32 perak, dan 23 perunggu), kemudian Jawa Tengah dengan 79 medali (28 emas, 23 perak, dan 28 perunggu).
Peparnas
NPC Papua minta semua cabang olahraga terus genjot emas
9 November 2021 23:31 WIB
Ketua National Paralympic Commite (NPC) Papua Jaya Kusuma. ANTARA/Zuhdiar Laeis.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: