Jakarta (ANTARA) - Petenis kursi roda nomor satu dunia Dylan Alcott akan memperpanjang rekor gelar Australian Open kedelapan berturut-turut di kampung halamannya, di mana turnamen Grand Slam tersebut digelar sebelum pensiun.

Pria kelahiran Melbourne berusia 30 tahun itu berusaha mencetak rekor setelah menyelesaikan "Golden Slam" pada 2021, memenangi empat gelar tunggal putra di Grand Slam dan emas Paralimpiade kedua berturut-turut di Tokyo.

"Ini adalah rumah saya dan Australian Open mengubah hidup saya, tenis mengubah hidup saya," ujar Alcott dikutip dari Reuters, Selasa.

"Tanpa tenis, saya tidak akan berada di sini, duduk dan berbicara dengan Anda hari ini," kata Alcott kepada wartawan di Melbourne Park.

"Saya berutang segalanya, dan tidak ada cara yang lebih baik selain menyelesaikannya di kota asal saya di depan banyak orang setelah tahun yang luar biasa, beberapa tahun terakhir. Ini akan menjadi luar biasa."

Baca juga: Tenis kursi roda US Open diputuskan digelar setelah diprotes pemain

Juara 15 kali Grand Slam itu, yang juga seorang tokoh media terkemuka di Australia, mengaku "memiliki banyak aktivitas" dan menginginkan agar generasi berikutnya memiliki kesempatan untuk bersinar.

"Saya merasa berlebihan, saya merasa tua, saya merasa sedikit waktu saya bersinar sudah habis," kata Alcott.

"Giliran mereka untuk mendominasi dan mendapatkan pengakuan yang layak mereka dapatkan. Jadi, sangat menantikan untuk keluar dari sana dan melakukan pekerjaan saya sekali lagi, dan mudah-mudahan mencapai 16 (Grand Slam)."

Alcott, yang menenggak bir dari trofi US Open untuk menyenangkan para penggemar di Flushing Meadows pada September lalu, menyemprotkan sampanye di lapangan Melbourne Park setelah mengumumkan pengunduran dirinya dan meneguk sampanye dari botolnya.

"Menjadi pemain tenis yang baik mungkin adalah prioritas ke-32 dalam hidup saya," kata Alcott, yang juga seorang advokat yang dikenal vokal untuk hak-hak disabilitas.

"Menjadi orang baik adalah nomor satu... Dan menjadi advokat yang baik bagi komunitas saya untuk mengubah persepsi orang terhadap orang-orang seperti saya sehingga mereka dapat menjalani hidup kehidupan yang layak mereka jalani dan mendapatkan kesempatan yang saya miliki."

Baca juga: Kompetisi tenis kursi roda absen pada US Open 2020