Jakarta (ANTARA) - Aplikasi Sobat (Solusi Online Berbagi Informasi) TB yang dirancang oleh Yayasan KNCV Indonesia (YKI) didukung oleh USAID bersama dengan Kementerian Kesehatan dapat meningkatkan temuan kasus aktif TBC di Indonesia sehingga dapat segera dapat diberikan pengobatan.

"Aplikasi ini dapat menjadi wujud peran digitalisasi teknologi di bidang kesehatan dalam upaya untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dalam hal edukasi, skrining, serta pendampingan pengobatan dapat makin dipermudah," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Sobat TB merupakan aplikasi berbasis ponsel pintar yang dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi TBC yang akurat, mengakses layanan TBC, serta melakukan deteksi dini TBC melalui fitur skrining mandiri.

Fitur skrining TB dalam aplikasi Sobat TB telah dikembangkan untuk membantu program penanggulangan TBC untuk mendukung penemuan kasus secara pasif-intensif di layanan kesehatan, maupun secara aktif-masif di masyarakat melalui kegiatan kontak investigasi maupun skrining mandiri pada populasi khusus, seperti sekolah, asrama, tempat kerja, dan populasi berisiko lainnya.

Baca juga: Proses berobat dan konsistensi pasien jadi tantangan pengobatan TB

Baca juga: Praktisi kedokteran: TBC bisa sembuh asal jalani pengobatan rutin


"Aplikasi ini juga dapat menjadi sarana bagi masyarakat, pasien, komunitas, organisasi pasien, dan petugas kesehatan untuk berbagi informasi dalam meningkatkan layanan TBC di seluruh Indonesia," kata Direktur Eksekutif Yayasan KNCV Indonesia Jhon Sugiharto .

Direktur Kantor Kesehatan USAID Pamela Foster mengatakan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID mendukung pemerintah Indonesia untuk mencapai target eliminasi TBC. Pemanfaatan aplikasi Sobat TB adalah bagian dari kemitraan dengan YKI yang dapat menjangkau 60.000 pengguna Sobat TB di 14 provinsi dan akan berkontribusi dalam meningkatkan deteksi dan pengobatan penyakit TBC.

Aplikasi Sobat TB diharapkan dapat mendorong peningkatan penemuan kasus TBC di masyarakat. Sehubungan dengan hal ini, akan dilaksanakan kegiatan TB Recovery Plan Mandiri-TB melalui dukungan pendanaan oleh USAID untuk pemanfaatan Sobat TB sebagai media informasi dan skrining mandiri di 43 kabupaten/kota di 14 provinsi.

Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2021, Indonesia menjadi negara dengan beban TBC ketiga terbesar di dunia setelah India dan Cina, dengan estimasi sebanyak 824.000 kasus baru per tahun. Dari estimasi tersebut, pada tahun 2020 ditemukan sebanyak 384.025 kasus atau sekitar 47 persen dari estimasi kasus. Capaian penemuan kasus ini menurun drastis dari tahun sebelumnya yakni 67 persen, akibat dari dampak pandemi COVID-19.

Baca juga: Pakar: Tuberkulosis di Indonesia harus ditangani bersama

Baca juga: Mengapa pengobatan TBC butuh waktu berbulan-bulan?