Penghargaan diserahkan Menteri PAN-RB Tjahyo Kumolo kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen secara daring di Semarang, Selasa.
"Si Bina Cantik Bingits" merupakan singkatan dari Sistem Bridging SIM RSMS, BPJS, dan INA-CBG’s Menuju Akuntalibiltas, Transparansi, dan Efesiensi Pelayanan Kesehatan JKN secara Paripurna Jamin Bisa Langsung Dilayani Cepat dan Klaim BPJS Akurat.
Aplikasi di bidang pelayanan kesehatan ini merupakan pembaharuan dari sistem sebelumnya yaitu "Si Bina Cantik" yang telah ada 2014.
Wagub mengatakan bahwa penghargaan ditujukan kepada jajaran RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo yang sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan.
"Ini sudah beberapa kali, bahkan tiap tahun mereka mendapat penghargaan. Tahun depan akan dikembangkan lagi. Saya ucapkan selamat juga kepada kabupaten/kota yang saat ini juga berinovasi selalu sehingga bisa mengharumkan Jawa Tengah," kata Wagub.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo Yunita Dyah Suminar menambahkan bahwa inovasi sistem "Si Bina Cantik Bingits" tersebut diciptakan untuk kemudahan, kecepatan, dan ketepatan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Kami dari RSUD Margono membuat inovasi untuk kemudahan, kecepatan dan ketepatan, itu berkaiotan dengan bagaimana masyarakat melakukan akses pelayanan di rumah sakit," ujarnya.
Pada prinsipnya, lanjut dia, pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini menggunakan asuransi BPJS Kesehatan sehingga inovasi sistem tersebut menjadikan simpel dalam inpuit data karena tiga sistem menjadi satu.
"Jadi, satu kali input untuk tiga sistem. Dulu kita melakukan klaim dengan kertas dengan 'Si Bina Cantik Bingits' ini berbasis elektronik sehingga mengurangi kesalahan, mengurangi keterceceran data, kemudian klaim itu lebih akurat," katanya.
Pihaknya akan terus melakukan pengembangan inovasi agar nantinya sistem yang diciptakan akan dapat digunakan di seluruh rumah sakit di Indonesia.
Baca juga: Badko HMI Jateng-DIY dukung inovasi KPK asesmen pegawai
Baca juga: Jateng bakal jadi provinsi pertama miliki Badan Riset dan Inovasi
Baca juga: KKP: Kebumen mendukung inovasi tambak udang berbasis kawasan