Shanghai (ANTARA) - Saham-saham unggulan atau bluechips China berakhir datar pada perdagangan Selasa, setelah bank sentral China memperkenalkan alat pinjaman baru meskipun alat itu dinilai para analis tidak memiliki implikasi pelonggaran yang kuat.

Indeks saham unggulan CSI300 ditutup turun tipis 1,44 poin atau 0,03 persen menjadi 4.846,74 poin, sedangkan indeks acuan Bursa Efek Shanghai, Indek Komposit Shanghai terdongkrak 0,24 persen atau 8,37 poin menjadi menetap di 3.507,00 poin.

Bank sentral China (PBoC) mengatakan pada Senin (8/11/2021) bahwa pihaknya akan memberikan pinjaman murah kepada lembaga-lembaga keuangan untuk membantu perusahaan mengurangi emisi karbon.

“Alat pinjaman baru tidak memiliki implikasi pelonggaran yang kuat seperti yang terlihat pada pandangan pertama,” kata Zhaopeng Xing, ahli strategi senior China di ANZ.

“PBoC akan menahan kebijakan suku bunganya dalam waktu dekat,” kata Xing dalam sebuah catatan. “PBoC akan membutuhkan waktu untuk menilai kembali dinamika permintaan-penawaran untuk menentukan apakah perlambatan saat ini disebabkan oleh kendala sisi penawaran atau faktor lain dan memutuskan langkah selanjutnya.”

Perusahaan-perusahaan real estat turun 0,2 persen di tengah meningkatnya kekhawatiran atas krisis likuiditas di sektor properti.

Sebuah lembaga pemikir dewan negara China mengadakan pertemuan dengan pengembang real estat dan bank-bank pada Senin (8/11/2021), dengan para pengembang mendesak perusahaan-perusahaan milik negara untuk membantu perusahaan swasta meningkatkan likuiditas. Sementara lembaga pemikir membuat proposal kebijakan, itu bukan badan pembuat keputusan.

Sub-indeks pertahanan dan semikonduktor masing-masing naik 3,8 persen dan 2,4 persen.

Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, perpanjang keuntungan sesi sebelumnya
Baca juga: Saham China ditutup naik, data ekspor kuat redam kekhawatiran ekonomi
Baca juga: Saham China akhir pekan ditutup jatuh, terseret saham batu bara