BMKG Pontianak keluarkan peringatan dini potensi banjir rob
9 November 2021 12:46 WIB
Caption: Banjir besar yang melanda Kapuas Hulu pada 2-3 Oktober 2021, sempat merendam rumah warga di 10 kecamatan, salah satunya di Kecamatan Putussibau Selatan, Senin (4/10) banjir berangsur surut, namun daerah hilir pesisir sungai Kapuas kini mulai di landa banjir kiriman. ANTARA FOTO/HP-Teofilusianto Timotius (Teofilusianto Timotius)
Pontianak (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pontianak, Kalimantan Barat mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob di wilayah tepian Sungai Kapuas, Kota Pontianak dan sekitarnya.
“Peringatan itu terutama ditujukan bagi warga yang tinggal di pinggiran Sungai Kapuas dan kawasan rendah lainnya,” kata Prakirawan BMKG Maritim Pontianak Mega Fitriyawati dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Selasa.
Baca juga: Mensos ingatkan warga tepian Sungai Kapuas tetap siaga
Ia menjelaskan berdasarkan data yang tercatat air pasang saat ini mencapai ketinggian maksimum, yakni sekitar 1,6 meter dari permukaan laut, ketinggian tersebut terjadi pada pukul 09.00 WIB - 11.00 WIB.
"Sehingga, ketinggian air pasang laut maksimum itu dengan waktu pasang puncak sekitar pukul 09.00 WIB - 11.00 WIB, daerah pinggiran sungai dan kawasan rendah akan tergenang dengan ketinggian air bervariasi,” jelasnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengaku akan lebih mengoptimalkan fungsi parit di kota itu, hal itu dilakukan agar air cepat turun ke Sungai Kapuas guna mencegah terjadinya genangan air rob.
“Parit-parit yang ada di Kota Pontianak akan kami optimalkan lagi dalam mengatasi masalah genangan air ketika musim hujan,” katanya.
Baca juga: Banjir di Kapuas Hulu rendam daerah pesisir Sungai Kapuas
Baca juga: Camat Badau: Banjir terjadi karena hujan dan pendangkalan sungai
Menurut Edi, karakteristik Pontianak berbeda dengan daerah Pulau Jawa yang banyak pegunungan. Sungai di Pontianak, jika dikeruk untuk ditambah kedalamannya, tidak cukup efektif, sebab akan ada lagi endapan lumpur, bahkan dari Sungai Kapuas juga masuk ke parit yang ada di Kota Pontianak
Oleh karena itu, Mega Fitriyawati meminta warga untuk mewaspadai cuaca buruk dan gelombang tinggi.
“Peringatan itu terutama ditujukan bagi warga yang tinggal di pinggiran Sungai Kapuas dan kawasan rendah lainnya,” kata Prakirawan BMKG Maritim Pontianak Mega Fitriyawati dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Selasa.
Baca juga: Mensos ingatkan warga tepian Sungai Kapuas tetap siaga
Ia menjelaskan berdasarkan data yang tercatat air pasang saat ini mencapai ketinggian maksimum, yakni sekitar 1,6 meter dari permukaan laut, ketinggian tersebut terjadi pada pukul 09.00 WIB - 11.00 WIB.
"Sehingga, ketinggian air pasang laut maksimum itu dengan waktu pasang puncak sekitar pukul 09.00 WIB - 11.00 WIB, daerah pinggiran sungai dan kawasan rendah akan tergenang dengan ketinggian air bervariasi,” jelasnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengaku akan lebih mengoptimalkan fungsi parit di kota itu, hal itu dilakukan agar air cepat turun ke Sungai Kapuas guna mencegah terjadinya genangan air rob.
“Parit-parit yang ada di Kota Pontianak akan kami optimalkan lagi dalam mengatasi masalah genangan air ketika musim hujan,” katanya.
Baca juga: Banjir di Kapuas Hulu rendam daerah pesisir Sungai Kapuas
Baca juga: Camat Badau: Banjir terjadi karena hujan dan pendangkalan sungai
Menurut Edi, karakteristik Pontianak berbeda dengan daerah Pulau Jawa yang banyak pegunungan. Sungai di Pontianak, jika dikeruk untuk ditambah kedalamannya, tidak cukup efektif, sebab akan ada lagi endapan lumpur, bahkan dari Sungai Kapuas juga masuk ke parit yang ada di Kota Pontianak
Oleh karena itu, Mega Fitriyawati meminta warga untuk mewaspadai cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Pewarta: Andilala
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: