Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pengarah Indonesia International Conference Focus on Indonesia`s Economy (IICFIE) Fadel Muhammad memastikan akan ada delapan sektor unggulan mencakup yang menjadi pembahasan dalam seminar IICFIE pada 25-26 Mei 2011 mendatang.

"Kedelapan sektor tersebut di antaranya adalah perikanan, energi, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), manufaktur dan infrastruktur," ujarnya dalam peluncuran IICFIE di Jakarta, Rabu.

Selain itu, Fadel melanjutkan sektor unggulan lainnya adalah sektor keuangan, agro industri dan investasi yang semuanya akan dibahas dalam diskusi pararel khusus selama dua hari.

Dia berharap dalam pertemuan ini yang tokoh-tokoh regional kita undang untuk mendudukan persoalan. Bikin pemetaan, dan dari sana kita lihat nanti.

"Apa langkah Indonesia untuk ke depan. Apakah investasi kita masih bersaing," ujarnya.

Fadel menjelaskan ekonomi Indonesia terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, bahkan ketika sebagian besar negara lain masih sibuk bangkit setelah terhantam krisis 2008 silam, Indonesia mampu tumbuh 4,5 persen.

Bahkan, menurut Fadel, dengan kondisi perkonomian yang semakin membaik juga memunculkan istilah baru yaitu Chindonesia yang berarti China, India, dan Indonesia.

Untuk itu, fenomena dan bagaimana peran Indonesia dalam konteks regional inilah yang menjadi topik pembahasan, apalagi pertumbuhan Indonesia ditargetkan mencapai angka 7 persen.

"Kita ingin tumbuh di atas 7 persen. Tapi apakah kebijakan investasi kita sudah tepat, atau masih kurang," katanya.

Mungkin masih kurang luwes dibandingkan negara-negara lain, yang Vietnam sekarang lagi naik daun. Forum ini kita harapkan akan memberikan masukan yang besar kepada pemerintah mengenai kebijakan-kebijakan di regional ini.

Forum ini juga diharapkan dapat mempercepat realisasi koridor ekonomi selain membahas rencana perluasan pembangunan ekonomi Indonesia 2011-2025.

Apalagi, menurut Fadel, momen percepatan pembangunan ekonomi ini juga bertepatan dengan terpilihnya Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada 2011.

"Forum ini kita harapkan bisa menjadi suatu forum baru di regional ini dengan pemimpinnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pak Presiden kita harapkan bisa menjadi pemimpin baru di regional ini untuk ekonomi yang ke depan," ujar Fadel.

Menurut rencana, konferensi internasional ini akan dihadiri 1000 partisipan dari dalam dan luar negeri.

Mereka adalah para pejabat senior birokrasi, CEO dan pengambil keputusan di perusahaan besar skala nasional dan internasional.

Selain itu, para perwakilan asosiasi profesi seperti Kadin, HKTI, Perbanas dan berbagai lembaga kajian ekonomi di Asia Pasifik juga akan hadir memberikan paparannya.(*)

(T.S034*A039/B008)