Jubir: Ayo vaksin, 78 juta orang sudah divaksinasi dan aman
8 November 2021 17:34 WIB
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menjawab pertanyaan saat wawancara di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6/2020). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj/pri)
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang belum divaksinasi untuk segera divaksinasi karena sudah terbukti lebih dari 78 juta orang Indonesia sudah melakukannya dan tetap aman.
"Tidak perlu ragu sebenarnya. Bisa dilihat pengalaman orang yang sudah divaksinasi lengkap, sudah banyak orang yang punya pengalaman dan sampai sekarang dapat memberikan perlindungan imunitas," kata Reisa dalam dalam bincang-bincang siaran sehat bertajuk "Tetap Waspada Saat COVID-19 Melandai" yang dipantau di Jakarta, Senin.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, lebih dari 125 juta penduduk Indonesia sudah divaksinasi tahap satu. Sedangkan lebih dari 78,9 juta orang telah menjalani vaksinasi tahap dua, dan 1,1 juta orang telah menerima vaksinasi tambahan tahap ketiga untuk memperkuat imun.
Reisa yang juga merupakan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru menyampaikan bahwa pemerintah juga menargetkan cakupan vaksinasi mencapai 70 persen hingga akhir tahun 2021. Menurut dia, capaian tersebut tidak akan bisa dipenuhi apabila masyarakat tidak berpartisipasi.
Baca juga: Dokter Reisa: Lonjakan kasus negara lain pelajaran tidak lengah prokes
Baca juga: MUI: Kebijakan penanganan COVID-19 harus integral
Bagi masyarakat yang masih was-was, takut, atau pilih-pilih merek vaksin, Reisa menegaskan bahwa semua vaksin yang digunakan di Indonesia saat ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
"Karena semua vaksin yang digunakan sekarang sudah dapat UEA, mendapatkan izin dari Badan POM sudah terjamin mutunya," kata Reisa. Dia menegaskan bahwa vaksin yang paling baik adalah vaksin yang sudah tersedia untuk saat ini.
Reisa mengingatkan kembali bahwa vaksin dapat memberikan perlindungan terhadap COVID-19 pada diri sendiri dan juga orang lain dengan terciptanya kekebalan kelompok. Jika pun orang yang sudah divaksinasi tetap terinfeksi virus corona, risiko yang didapatkan akan menurun hingga mencegah terjadinya kematian.*
Baca juga: Jubir: Disiplin prokes dapat cegah gelombang ketiga COVID-19
Baca juga: Satgas COVID-19: Pembukaan kegiatan keagamaan berdasarkan pedoman WHO
"Tidak perlu ragu sebenarnya. Bisa dilihat pengalaman orang yang sudah divaksinasi lengkap, sudah banyak orang yang punya pengalaman dan sampai sekarang dapat memberikan perlindungan imunitas," kata Reisa dalam dalam bincang-bincang siaran sehat bertajuk "Tetap Waspada Saat COVID-19 Melandai" yang dipantau di Jakarta, Senin.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, lebih dari 125 juta penduduk Indonesia sudah divaksinasi tahap satu. Sedangkan lebih dari 78,9 juta orang telah menjalani vaksinasi tahap dua, dan 1,1 juta orang telah menerima vaksinasi tambahan tahap ketiga untuk memperkuat imun.
Reisa yang juga merupakan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru menyampaikan bahwa pemerintah juga menargetkan cakupan vaksinasi mencapai 70 persen hingga akhir tahun 2021. Menurut dia, capaian tersebut tidak akan bisa dipenuhi apabila masyarakat tidak berpartisipasi.
Baca juga: Dokter Reisa: Lonjakan kasus negara lain pelajaran tidak lengah prokes
Baca juga: MUI: Kebijakan penanganan COVID-19 harus integral
Bagi masyarakat yang masih was-was, takut, atau pilih-pilih merek vaksin, Reisa menegaskan bahwa semua vaksin yang digunakan di Indonesia saat ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
"Karena semua vaksin yang digunakan sekarang sudah dapat UEA, mendapatkan izin dari Badan POM sudah terjamin mutunya," kata Reisa. Dia menegaskan bahwa vaksin yang paling baik adalah vaksin yang sudah tersedia untuk saat ini.
Reisa mengingatkan kembali bahwa vaksin dapat memberikan perlindungan terhadap COVID-19 pada diri sendiri dan juga orang lain dengan terciptanya kekebalan kelompok. Jika pun orang yang sudah divaksinasi tetap terinfeksi virus corona, risiko yang didapatkan akan menurun hingga mencegah terjadinya kematian.*
Baca juga: Jubir: Disiplin prokes dapat cegah gelombang ketiga COVID-19
Baca juga: Satgas COVID-19: Pembukaan kegiatan keagamaan berdasarkan pedoman WHO
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: