Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) jatuh ke penutupan terendah hampir satu bulan pada Senin, tertekan oleh kerugian dari perusahaan biofarmasi dan karena investor tetap berhati-hati menjelang data inflasi dari Amerika Serikat (AS) dan China pekan ini, sementara won naik tipis dan imbal hasil obligasi turun.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melemah 9,07 poin atau 0,31 persen menjadi berakhir di 2.960,20 poin, memangkas kerugian awal perdagangan sebanyak 1,29 persen.

Memimpin penurunan adalah saham-saham perusahaan biofarmasi, dengan Samsung Biologics, SK Bioscience, dan Celltrion masing-masing terjungkal 4,75 persen, 14,20 persen, dan 5,74 persen, menyusul data positif dari Pfizer pada pil eksperimentalnya melawan COVID-19.

Sub indeks pasokan medis juga anjlok 5,66 persen.

Namun demikian, produsen chip kelas berat Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing menguat 0,57 persen dan 0,47 persen, sehingga membatasi penurunan pasar yang lebih luas.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 124,3 miliar won (105,17 juta dolar AS) saham di papan utama.

Baca juga: Saham Korsel akhir pekan turun, Indeks KOSPI tergerus 0,47 persen

“(KOSPI) pulih dari penurunan berlebihan di awal sesi yang didorong oleh kerugian tajam dari saham biofarmasi,” kata Na Jeong-hwan, seorang analis di Cape Investment & Securities.

"Pergerakan para pedagang setelah rilis data inflasi (AS) akan diawasi dengan ketat di tengah penurunan tajam dalam imbal hasil obligasi AS," tambahnya.

Won berakhir pada 1,183,1 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,18 persen lebih tinggi dari penutupan sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1,183,4 per dolar, turun 0,2 persen dari hari sebelumnya, sementara pada perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya tercatat pada 1,183,5.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,11 poin menjadi 108,61.

Sementara itu imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 2,6 basis poin menjadi 1,918 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan acuan turun 1,5 basis poin menjadi 2,335 persen.

Baca juga: IHSG awal pekan berpeluang "rebound," ikuti kenaikan bursa global