Buenos Aires (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama tetap meminta pemimpin Libya Muammar Gaddafi agar mundur dari jabatannya seraya menekankan operasi militer internasional di Libya bertujuan melindungi warga sipil.

Saat berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Chile Sebastian Pinera di Santiago, Senin, Obama mengatakan operasi `penegakan sanksi` Perserikatan Bangsa Bangsa bertujuan untuk menghindari ancaman kemanusiaan yang dilakukan Kolonel Gaddafi terhadap rakyatnya.

"Amerika Serikat tidak bisa diam tanpa kata sementara Gaddafi, yang telah kehilangan legitimasinya, membunuh rakyatnya dan mengancam akan melakuan lebih banyak pembunuhan lagi," kata presiden AS itu.

"Kebijakan AS adalah Gaddafi harus mundur," katanya.

Obama mengatakan Amerika Serikat akan segera menyerahkan tanggung jawab kepada sekutu yang `menjaga` wilayah larangan terbang di Libya, seraya mengatakan hal itu akan dilakukan dalam beberapa hari, bukan hitungan pekan.

"Tentunya, situasi yang berlangsung di lapangan, dan seberapa cepat proses pengalihan tersebut berlangsung akan tergantung pada rekomendasi para komandan kami," katanya.

Operasi militer terhadap pemimpin Libya Muammar Gaddafi, yang telah berkuasa selama lebih dari 40 tahun, dimulai Sabtu lalu. Pada Senin, pasukan Barat melancarkan serangan udara gelombang kedua terhadap posisi Gaddafi dengan payung hukum resolusi PBB yang mengizinkan aksi militer guna melindungi warga sipil Libya.
(KR-PPT/S008)