La Paz (ANTARA News) - Presiden Bolivia Evo Morales pada Senin meminta agar hadiah Nobel Perdamaian Presiden Amerika Serikat Barack Obama ditarik karena ia tidak pantas mendapatkan penghargaan tersebut terkait serangan militer ke Libya.
"Dua tahun lalu kita mengetahui bahwa Presiden Barak Obama memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, namun apakah ia membela perdamaian dunia saat ini atau ia malah membangkitkan tindak kekerasan?" kata Morales kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari AFP.
Pernyataan tersebut ia lontarkan beberapa hari setelah Obama memerintahkan pengeboman atas target-target militer Libya sebagai bagian dari usaha Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melindungi warga sipil.
"Bagaimana mungkin Nobel Perdamaian diberikan kepada orang yang melancarkan suatu invasi, pengeboman? Hal tersebut merupakan pelanggaran, penyerangan, dan agresi," kata Morales, salah satu pemimpin kiri Amerika Latin yang kerap mengkritik AS.
"Obama adalah pemimpin dari kelompok penjahat yang memimpin serangan dan invasi --dan tidak melakukan apa-apa untuk membela hak asasi manusia," katanya.
Obama menerima hadiah tersebut pada Desember 2009, kurang dari setahun setelah menjabat sebagai presiden AS.
Dalam pidato saat menerima penghargaan tersebut di Oslo, Obama menyebut dirinya sebagai "panglima suatu negara di tengah dua perang" dan mengatakan konflik bersenjata pada waktunya diperlukan.
Obama memberikan hadiah Nobel Perdamaiannya senilai 1,4 juta dolar kepada 10 lembaga amal termasuk kelompok kerja untuk membantu Haiti dan menolong keluarga militer.
(*)
Morales: Tarik Nobel Perdamaian Obama
22 Maret 2011 11:30 WIB
Presiden Bolivia Evo Morales. (ANTARA)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: