Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic melupakan kekecewaan karena kehilangan Grand Slam dalam final terakhirnya di US Open ketika dia memenangi rekor gelar keenam Paris Masters, Minggu waktu setempat atau Senin WIB.

Upaya petenis Serbia itu untuk menjadi orang pertama sejak Rod Laver pada 1969 yang memenangi keempat turnamen besar tersebut dalam satu tahun yang sama diakhiri oleh Daniil Medvedev pada final US Open, September, dan dia membalas kekalahannya itu dengan menumbangkan petenis Rusia tersebut 4-6 6-3 6-3 pada final Paris Masters.

Kemenangan tersebut memastikan Djokovic meraih gelar Masters ke-37, menutup pekan yang sukses di mana pemain berusia 34 tahun itu juga memastikan ia menyelesaikan tahun ini sebagai petenis nomor satu dunia untuk rekor ketujuh kalinya.

"Sejujurnya, saya sudah menutup babak (New York) itu. Saya tidak menyesalinya, sungguh. Saya tidak menghabiskan hari-hari dengan menderita karena saya tidak memenangi kalender grand slam tahun ini," kata Djokovic dikutip dari Reuters.

"Saya sangat lega bahwa kalender, musim Grand Slam telah selesai, karena saya merasakan tekanan yang luar biasa tidak seperti apa pun yang saya rasakan dalam hidup saya."

"Jadi itu adalah pengalaman yang menarik, dan saya sangat puas dengan cara saya bermain di Grand Slam, tiga kemenangan dan satu final. Maksud saya, ada lebih banyak hal positif untuk disyukuri dan dilihat daripada hal negatif."

Baca juga: Djokovic juarai Paris Masters 2021 seusai kalahkan Medvedev
Baca juga: Medvedev tekuk Zverev, kembali bertemu Djokovic di final Paris Masters


Pada pertandingan final Paris Masters, Djokovic tetap tak tergoyahkan meski kehilangan set pembuka.

"Saya selalu cukup jujur ​​untuk mengatakan bahwa sejarah olahraga kami adalah motivasi yang terlalu besar," kata petenis Serbia itu.

"Itu adalah tujuan, ya, untuk membuktikan bahwa saya bisa memecahkan semua rekor dengan semua hasil yang bisa saya dapatkan di tur secara profesional."

"Jadi, ya, saya suka memecahkan rekor. Saya sangat termotivasi untuk melanjutkan. Prioritas saya adalah Grand Slam dan Masters 1000 di mana Anda bisa mendapatkan poin terbanyak. Ini adalah keuntungan tambahan dari olahraga kami."

Djokovic sekarang akan mengarahkan fokusnya ke ATP Finals yang akan berlangsung pada 14-21 November di Turin, di mana dia akan berusaha untuk menyamai rekor enam gelar yang dipegang Roger Federer di acara akhir musim itu.

Baca juga: Djokovic kesulitan pada laga pertamanya sejak kalah di final US Open
Baca juga: Kembali beraksi di Paris Masters, Djokovic targetkan rekor nomor 1