Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic memenangi gelar keenam Paris Masters, yang memperpanjang rekor di Paris dan rekor gelar Masters ke-37, setelah membalas kekalahan di final US Open atas Danill Medvedev dengan skor 4-6 6-3 6-3 dalam pertandingan Minggu waktu setempat atau Senin WIB.

Petenis Serbia, yang telah mengamankan tempat di peringkat no.1 dunia untuk mencetak rekor ketujuh kalinya mengalahkan rekor Pete Sampras, membutuhkan waktu untuk mematahkan pertahanan kokoh Medvedev namun ia tak terbendung begitu menemukan celah.

Djokovic berusaha menghindari mengakhiri musim tanpa gelar Masters untuk pertama kalinya sejak 2017 dan terus fokus untuk menyelesaikan misinya.

Petenis nomor dua dunia Medvedev kewalahan pada set ketiga dan tersingkir dari pertandingan pada match point pertama ketika Djokovic melepaskan pukulan forehand.

"Saya menganggap diri saya seorang pelajar olahraga, dan saya sangat menghormati dan mengagumi semua juara masa lalu yang membuka jalan bagi saya, dan semua generasi yang bermain tenis sekarang," kata Djokovic, dikutip dari Reuters.

"Kami menikmati manfaat dari pertandingan ini dalam segala hal karena para juara masa lalu yang membuat tur seperti sekarang ini.

"Saya sangat bersyukur untuk itu. Tentu saja, ketika saya melampaui salah satu juara masa lalu, terutama seseorang yang saya hormati ketika saya masih kecil seperti Pete Sampras, itu sangat berarti bagi saya. Ini adalah perasaan yang tidak nyata."

Dua bulan setelah Medvedev menggagalkan Djokovic untuk memecahkan rekor gelar tunggal putra Grand Slam ke-21 di Flushing Meadows, petenis Rusia itu berharap bisa mengunci lawannya lagi.

Juara bertahan Medvedev melakukan break pada gim pembuka saat Djokovic melakukan sejumlah kesalahan sendiri.

Petenis nomor satu dunia itu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 tetapi Medvedev mencuri servisnya lagi untuk naik 4-3 dengan pukulan backhand di depan net.

Petenis Rusia itu kemudian menahan servis dua kali untuk mengantongi set pertama ketika Djokovic membalas dengan reli panjang.

Namun, petenis Serbia itu membalikkan keadaan pada set kedua, unggul 3-1 saat Medvedev melakukan pukulan backhand ke net.

Djokovic menyelamatkan break point pada kedudukan 5-3. Djokovic akhirnya membawa pertandingan menjadi set penentuan pada set point ketiganya.

Dia mematahkan servis untuk kedudukan 3-2 berkat tiga kesalahan sendiri yang dilakukan Medvedev dan mencuri servis lawannya lagi untuk naik 5-2.

Melakukan servis untuk pertandingan, Djokovic memberi Medvedev terlalu banyak ruang dan petenis Rusia itu membalas, tetapi energinya habis dan dia menyerah pada servisnya di gim berikutnya.

Medvedev mengeluh telah diganggu oleh seorang penonton yang membuat kegaduhan di antara kerumunan.

"Saya marah karena krusial, momen krusial, 5-2 untuknya, double break, bahkan jika saya berhasil mendapatkan break kembali, kita semua tahu bahwa melawan Novak sulit untuk benar-benar bangkit dari skor ini," kata Medvedev.

"Saya marah karena itu tidak bagus, dan itu dilakukan dengan sengaja. Beberapa penonton, mereka baru saja memasuki pertandingan dan Anda bisa merasakannya. Anda sedang bersiap-siap untuk melakukan servis, mereka seperti, Allez, Novak, atau Allez, Daniil Tapi Anda bisa merasakan bahwa mereka tidak ikut dalam permainan."

"Ini dilakukan, ketika saya sudah melakukan lemparan, dilakukan oleh seorang penonton Serbia... Saya harap dia tidak menonton tenis lagi."

Baca juga: Djokovic jadi petenis nomor 1 dunia akhir tahun untuk ketujuh kalinya
Baca juga: Medvedev tekuk Zverev, kembali bertemu Djokovic di final Paris Masters
Baca juga: Djokovic kesulitan pada laga pertamanya sejak kalah di final US Open