AS: Serangan Koalisi Sangat Efektif
21 Maret 2011 09:41 WIB
Sebuah pesawat tempur Super Hornet F/A-18F ditugaskan di Skuadron Tempur (VFA) 211 menduukung zona larangan terbang di atas udara Libya (FOTO ANTARA/REUTERS/US Navy/Mass Communication Specialist Seaman Jared M. King/Handout)
Washington (ANTARA News) - Serangan koalisi berhasil "menurunkan secara signifikan" (kemampuan) pertahanan udara rezim Libya, dan zona larangan terbang berlaku secara efektif di negara itu, demikian menurut militer Amerika Serikat, Minggu.
"Kami menilai serangan itu telah sangat efektif dalam menurunkan secara signifikan kemampuan pertahanan udara rezim tersebut," kata juru bicara Pentagon Laksamana Madya Bill Gortney pada wartawan mengenai situasi Libya, sebagaimana dikutip dari AFP.
Pasukan Prancis, Amerika dan Inggris telah melancarkan intervensi terbesarnya di dunia Arab sejak invasi pimpinan AS di Irak pada 2003, dengan menembakkan lebih dari 120 rudal jelajah Tomahawk dan melakukan pemboman pada sasaran-sasaran penting Libya.
"Zona larangan terbang secara efektif telah berlaku," kata juru bicara Pentagon itu. Ia menambahkan bahwa Muamar Gaddafi telah kehilangan kemampuan untuk meluncurkan rudal-rudalnya.
"Tidak ada indikasi mengenai korban warga sipil," Gortney menambahkan, membantah laporan yang berlawanan dari para pejabat Gaddafi.
(*)
"Kami menilai serangan itu telah sangat efektif dalam menurunkan secara signifikan kemampuan pertahanan udara rezim tersebut," kata juru bicara Pentagon Laksamana Madya Bill Gortney pada wartawan mengenai situasi Libya, sebagaimana dikutip dari AFP.
Pasukan Prancis, Amerika dan Inggris telah melancarkan intervensi terbesarnya di dunia Arab sejak invasi pimpinan AS di Irak pada 2003, dengan menembakkan lebih dari 120 rudal jelajah Tomahawk dan melakukan pemboman pada sasaran-sasaran penting Libya.
"Zona larangan terbang secara efektif telah berlaku," kata juru bicara Pentagon itu. Ia menambahkan bahwa Muamar Gaddafi telah kehilangan kemampuan untuk meluncurkan rudal-rudalnya.
"Tidak ada indikasi mengenai korban warga sipil," Gortney menambahkan, membantah laporan yang berlawanan dari para pejabat Gaddafi.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: