Jakarta (ANTARA News) - Angkatan Muda Demokrat (AMD), sebuah Ormas pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah pernyataan pengurus LSM tertentu yang menyebutkan bahwa teror bom yang terjadi akhir-akhir ini sebagai upaya pengalihan isu.

Wakil Ketua umum AMD Boyke Novrizon di Jakarta, Minggu, mengatakan, pernyataan pengurus LSM tersebut adalah tidak mendasar, tidak benar dan tidak bermoral, karena bagaimana mungkin seorang SBY sebagai Presiden Indonesia mampu dan tega melakukan teror bom serta mengorbankan putra putri terbaik negeri ini atas kepentingan pribadi.

Boyke menjelaskan, sangat ironis, sebagai seorang pribadi yang memiliki kajian serta kemampuan intelektual yang tinggi, pengurus LSM tersebut mampu melakukan sebuah tuduhan yang tidak benar kepada seorang presiden. Tuduhannya pun tanpa dasar yang kuat serta tidak dapat dipertanggung jawabkan secara valid, ujarnya.

"Saya mengajak tokoh lSM itu untuk dapat berfikir jernih dan obyektif tanpa tendensius, tidak melakukan fitnah serta tuduhan yang tak mendasar kepada Presiden. Jangan pula memanfaatkan peristiwa teror bom sebagai sarana untuk mencari sensasi serta untuk memperkenalkan diri kepada publik," katanya.

Boyke menambahkan, seorang tokoh LSM seharusnya belajar memberikan pandangan serta analisa yang terukur tanpa membabi buta. "Jadikanlah diri anda sebagai contoh keteladanan kepada masyarakat, jangan mengkerdilkan diri," katanya.

Menurut Boyke, berita tentang wikileaks teramat seksi sekali sehingga dapat dikemas menjadi sebuah cerita politik yang memiliki motif melakukan pembunuhan karakter politik terhadap SBY.

"Pembenaran berita wikileaks itu belum dapat dibuktikan. Tetapi sudah banyak pihak-pihak yang memanfaatkan serta mencari sensasi lewat berita ini dengan tujuan dan kepentingan diri sendiri tanpa terlebih dahulu mencari tahu pembuktian nyata yang dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya," demikian Boyke.(*)
(R009/K004)