Tunis (ANTARA News) - Pemimpin Libya Muamar Gaddafi Sabtu mengatakan, dia akan mempersenjatai penduduk sipil untuk mempertahankan Libya dari apa yang dia sebut agresi "kolonial, salib" oleh pasukan Barat yang melancarkan serangan udara terhadapnya.
"Sekarang diperlukan untuk membuka gudang dan semua senjata dari berbagai jenis senjata untuk mempertahankan kemerdekaan, kesatuan dan kehormatan Libya," kata Gaddafi pada jam-jam pidato siaran televisi pemerintah setelah serangan dimulai, demikian Reuters melaporkan.
"Kami menyerukan kepada masyarakat dan warga Arab dan negara-negara Islam, Amerika Latin, Asia dan Afrika untuk berdiri bersama orang-orang Libya yang gagah berani untuk menghadapi agresi ini, yang hanya akan meningkatkan kekuatan orang-orang Libya, keteguhan dan persatuan mereka," katanya.
Dia juga mengatakan, Mediterania dan Afrika Utara sekarang menjadi medan pertempuran, dan bahwa kepentingan negara-negara di kawasan itu akan berada dalam bahaya sejak sekarang.
Pasukan Amerika Serikat dan Inggris Sabtu menembakkan sedikitnya 110 rudal jelajah Tomhawk ke Libya, terhadap pertahanan udara Muamar Gaddafi, menurut militer AS.
Seorang pejabat penting mengkonfirmasi serangan rudal itu setelah Presiden Barack Obama memerintahkan "aksi militer terbatas" untuk membantu resolusi PBB yang mendukung intervensi bersenjata terhadap rezim Gaddafi.
Laksamana William Gortney mengatakan pada wartawan bahwa "awal siang ini 110 lebih rudal jelajah Tomhawk telah ditembakkan dari kapal dan kapal selam AS serta Ingris, menghantam lebih dari 20 sistem pertahanan udara terintegrasikan dan fasilitas pertahanan ke darat lainnya.
Rudal pertama menghantam pada pukul 19:00 GMT (pukul 02.00 WIB) menyusul serangan udara yang dilakukan sebelumnya oleh pesawat perang Prancis, kata Gortney, direktur staf gabungan AS.
"Itu tahap pertama dari operasi banyak tahap" untuk melaksanakan resolusi PBB dan mencegah rezim Libya menggunakan pasukan terhadap rakyatnya sendiri, ujarnya.
Satu kapal selam Inggris bergabung dengan kapal dan kapal selam AS lainnya dalam serangan rudal itu, katanya.
AS dan negara-negara sekutunya belum menerapkan zona larangan terbang dengan pesawat yang mematroli angkasa, katanya, tapi "kami akan menetapkan kondisi untuk dapat mencapai keadaan itu". (AK/S008/K004)
Gaddafi Akan Persenjatai Sipil Untuk Pertahankan Libya
20 Maret 2011 06:28 WIB
Pemimpin Libya Muammar Gaddafi. (FOTO ANTARA/REUTERS/Ahmed Jadallah/djo)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: