Bandarlampung (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan, demokrasi bisa gagal tanpa konsolidasi yang sungguh-sungguh dan komitmen tulus untuk membangunnya.

"Konsolidasi demokrasi kita membutuhkan kesepahaman, kearifan, visi ke depan dan komitmen kenegarawanan," kata dia, pada acara seminar nasional Ikatan Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Ikal), di Bandarlampung, Sabtu.

Wapres menyebutkan, sejarah bangsa-bangsa termasuk Indonesia menunjukkan tanpa konsolidasi yang sungguh-sungguh dan komitmen yang tulus untuk membangunnya maka demokrasi bisa gagal.

Menurut Boediono, patut disayangkan jika energi sosial tidak dimanfaatkan untuk konsolidasi dan justru disia-siakan untuk hal-hal yang tidak produktif atau justru merongrongnya.

Wapres dalam kesempatan itu mengatakan, saat ini institusi-institusi penopang demokrasi belum sepenuhnya terbentuk. "Dan toh kalau sudah terbentuk belum sepenuhnya optimal," jelasnya.

Ia menjelaskan, pekerjaan membangun aturan main, membangun institusi-institusi melakukan konsolidasi demokrasi menjadi tugas bangsa untuk puluhan tahun ke depan sehingga mempunyai praktik demokrasi yang mantap dan pas bagi negara ini.
(T054)