Pengamat usulkan program keselamatan jadi prioritas kerja di Kemenhub
5 November 2021 20:47 WIB
Petugas mengevakuasi mobil Pajero nopol B 1264 BJU yang ditumpangi artis Vanessa Angel dan keluarganya usai mengalami kecelakaan di ruas tol Jombang-Mojokerto KM 672 arah Surabaya di Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021).Kecelakaan tersebut menewaskan Vanessa Angel dan suaminya Febri Ardiansyah, sementara tiga orang penumpang lainnya mengalami luka-luka. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/nz (ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF)
Jakarta (ANTARA) - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan perlu menjadikan program keselamatan prioritas kerja dalam Indikator Kinerja Utama guna mewujudkan keselamatan di sektor transportasi.
"Keberhasilan Kemenhub tidak hanya diukur dari sejumlah proyek fisik yang terbangun, namun seberapa besar angka kecelakaan transportasi menurun dan keselamatan pengguna transportasi mendapat jaminan selamat dalam berpergian," kata Djoko Setijowarno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Djoko menjelaskan, masih banyak masalah keselamatan transportasi darat yang perlu dibenahi di Indonesia.
Ia berpendapat bahwa saat ini yang mengurus program keselamatan transportasi darat ada di bawah Direktorat Sarana Perhubungan Darat, sehingga anggaran untuk keselamatan relatif kecil dan tidak sebanding dengan tanggung jawab untuk membenahi keselamatan transportasi darat.
Sementara, lanjutnya, di sektor transportasi perkeretaapian, perairan, dan udara masih memiliki Direktorat Keselamatan di masing-masing Direktorat Jenderalnya.
Baca juga: INKA lakukan investigasi kereta LRT Jabodebek alami kecelakaan
Ia menilai, Kemenhub perlu untuk mengaktifkan kembali Direktorat Keselamatan Transportasi Darat yang telah ditiadakan sejak dua tahun lalu.
Menurut dia, peniadaan Direktorat tersebut berdampak pada minimnya program dan anggaran untuk keselamatan di sektor transportasi darat.
"Memang ada peraturan membatasi jumlah direktorat di setiap direktorat jenderal, namun mengingat kebutuhan yang genting dan penting tidak ada salahnya untuk memberikan tambahan direktorat baru," ujarnya.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat tersebut mengatakan, berdasarkan data dari Korps Lalu Lintas Kepolisan Negara Republik Indonesia, dalam 1 jam, 1 sampai 3 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia.
Baca juga: Dirlantas: "Instastory" sopir mobil Vanessa jadi bahan penyelidikan
Dalam sehari sekitar 80 orang tewas seketika di jalan raya, dengan korban terbanyak pesepeda motor (sekitar 75 persen). Belum lagi ditambah sejumlah korban akibat kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka berat dan berujung meninggal dunia juga. Total bisa mencapai 120an orang meninggal dunia setiap hari karena korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Padahal urusan keselamatan transportasi darat belum menunjukkan keberhasilan yang berarti dalam hal menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. "Angka kecelakaan lalu lintas tidak pernah turun drastis. Sementara institusi yang fokus mengurusi keselamatan justru dihilangkan," ucapnya.
Seperti diketahui, kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Tol Cipali KM 113, pada Kamis (4/11/2021) dini hari menyebabkan korban rombongan guru besar Universitas Gajah Mada (UGM) sehingga mengakibatkan salah satu Dosen Fakultas Peternakan Prof. Ir. I Gede Suparta Budisatria, M.Sc, Ph.D, IPU Asean Eng meninggal dunia.
Berikutnya pada hari yang sama, artis Vanessa Angel dan suaminya Febri Ardiansyah, meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di ruas Tol Jombang KM 672.
Baca juga: Akal sehat yang jernih penting saat berkendara
Baca juga: Hindari kecelakaan, begini etika berkendara di jalan tol
Baca juga: Jenazah Dekan Fakultas Peternakan UGM dimakamkan di Sawitsari Sleman
"Keberhasilan Kemenhub tidak hanya diukur dari sejumlah proyek fisik yang terbangun, namun seberapa besar angka kecelakaan transportasi menurun dan keselamatan pengguna transportasi mendapat jaminan selamat dalam berpergian," kata Djoko Setijowarno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Djoko menjelaskan, masih banyak masalah keselamatan transportasi darat yang perlu dibenahi di Indonesia.
Ia berpendapat bahwa saat ini yang mengurus program keselamatan transportasi darat ada di bawah Direktorat Sarana Perhubungan Darat, sehingga anggaran untuk keselamatan relatif kecil dan tidak sebanding dengan tanggung jawab untuk membenahi keselamatan transportasi darat.
Sementara, lanjutnya, di sektor transportasi perkeretaapian, perairan, dan udara masih memiliki Direktorat Keselamatan di masing-masing Direktorat Jenderalnya.
Baca juga: INKA lakukan investigasi kereta LRT Jabodebek alami kecelakaan
Ia menilai, Kemenhub perlu untuk mengaktifkan kembali Direktorat Keselamatan Transportasi Darat yang telah ditiadakan sejak dua tahun lalu.
Menurut dia, peniadaan Direktorat tersebut berdampak pada minimnya program dan anggaran untuk keselamatan di sektor transportasi darat.
"Memang ada peraturan membatasi jumlah direktorat di setiap direktorat jenderal, namun mengingat kebutuhan yang genting dan penting tidak ada salahnya untuk memberikan tambahan direktorat baru," ujarnya.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat tersebut mengatakan, berdasarkan data dari Korps Lalu Lintas Kepolisan Negara Republik Indonesia, dalam 1 jam, 1 sampai 3 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia.
Baca juga: Dirlantas: "Instastory" sopir mobil Vanessa jadi bahan penyelidikan
Dalam sehari sekitar 80 orang tewas seketika di jalan raya, dengan korban terbanyak pesepeda motor (sekitar 75 persen). Belum lagi ditambah sejumlah korban akibat kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka berat dan berujung meninggal dunia juga. Total bisa mencapai 120an orang meninggal dunia setiap hari karena korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Padahal urusan keselamatan transportasi darat belum menunjukkan keberhasilan yang berarti dalam hal menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. "Angka kecelakaan lalu lintas tidak pernah turun drastis. Sementara institusi yang fokus mengurusi keselamatan justru dihilangkan," ucapnya.
Seperti diketahui, kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Tol Cipali KM 113, pada Kamis (4/11/2021) dini hari menyebabkan korban rombongan guru besar Universitas Gajah Mada (UGM) sehingga mengakibatkan salah satu Dosen Fakultas Peternakan Prof. Ir. I Gede Suparta Budisatria, M.Sc, Ph.D, IPU Asean Eng meninggal dunia.
Berikutnya pada hari yang sama, artis Vanessa Angel dan suaminya Febri Ardiansyah, meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di ruas Tol Jombang KM 672.
Baca juga: Akal sehat yang jernih penting saat berkendara
Baca juga: Hindari kecelakaan, begini etika berkendara di jalan tol
Baca juga: Jenazah Dekan Fakultas Peternakan UGM dimakamkan di Sawitsari Sleman
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: