Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meyakini Jenderal TNI Andika Perkasa sudah mempersiapkan diri untuk mengoptimalkan masa jabatannya apabila ditetapkan menjadi Panglima TNI.

"Beliau kurang lebih ada 400 hari kerja, pasti beliau sudah menyiapkan diri untuk menata seoptimal mungkin dengan mempersiapkan agenda yang akan dijalankan oleh yang bersangkutan," ujar Moeldoko kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Nama Jenderal Andika Perkasa diajukan Presiden Joko Widodo kepada DPR RI sebagai calon Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun.

Apabila ditetapkan sebagai Panglima TNI, Andika Perkasa diperkirakan hanya memiliki waktu sekitar satu tahun untuk menjabat sebelum memasuki masa pensiun pada Desember 2022.

Baca juga: Moeldoko: Presiden akan menjalankan karantina dengan sebaik-baiknya

Moeldoko menyampaikan yang terpenting dalam sebuah jabatan bukan persoalan satu, dua, tiga atau empat tahun masa jabatan, melainkan bagaimana seseorang yang diberikan mandat bisa menggunakan waktu sebaik-baiknya.

"Agar day by day bermakna bagi organisasi," ujar Moeldoko.

Moeldoko yang juga mantan Panglima TNI menilai ada beberapa hal yang semestinya sudah disiapkan Andika Perkasa, di antaranya Andika Perkasa akan melakukan regenerasi.

"Karena pada akhir nanti, akhir masa jabatan Pak Jokowi akan meninggalkan sebuah legacy, sebuah tatanan reorganisasi yang semakin matang ke depan," kata Moeldoko.

Baca juga: Presiden perintahkan KSP segera cari solusi persoalan garam rakyat

Kedua, kata dia, semestinya Andika akan melakukan evaluasi terhadap reorganisasi yang baru saja dilakukan sehingga berbagai umpan balik yang diperoleh di lapangan atas reorganisasi yang dilakukan dapat dievaluasi.

"Kan kemarin ada beberapa reorganisasi, ada Kogabwilhan, ada yang lain-lain dan seterusnya, pasti ada feedback, itu yang akan dievaluasi," jelasnya.

Ketiga, menurutnya, Andika Perkasa harus mempersiapkan bagaimana upaya meningkatkan pembinaan prajurit.

Dia menjelaskan kepala staf angkatan dari tiga matra, baik darat, laut, dan udara memiliki ranah untuk melakukan pembinaan kemampuan prajurit, seperti kemampuan intelijen, operasi, logistik, personel, teritorial, dan seterusnya.

Baca juga: Moeldoko terima dokumen kajian pemerintahan dari aliansi BEM SI

Sedangkan ranah Panglima TNI, yakni membina kekuatan yang telah disiapkan para kepala staf angkatan agar pada posisi yang selalu siap, contohnya melalui latihan gabungan.

"Berikutnya penggunaan kekuatan. Jadi panglima menggunakan semua kekuatan yang telah disiapkan oleh para kepala staf angkatan untuk kepentingan operasi. Jadi itu yang akan beliau lakukan. Karena ini berkaitan dengan interoperabilitas matra, bagaimana antara darat, laut, dan udara semakin matang dalam menjalankan doktrin, itu kira-kira yang cukup mendesak," ujar Moeldoko.

Adapun yang terakhir, kata Moeldoko, Jenderal TNI Andika Perkasa harus mempersiapkan upaya untuk mengatasi persoalan kesejahteraan prajurit yang selama ini perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu.