Jakarta (ANTARA News)- Apple Inc mengalami kesulitan mendapatkan komponen-komponen utama untuk membuat kamputer tablet termutakhirnya yang baru diluncurkan lebih dari sepekan lalu, iPad 2, akibat gempa yang melanda Jepang.
Menurut lembaga riset iSuppli, seperti dikutip Reuters, beberapa komponen kunci iPad2 memang dipasok dari Jepang, termasuk diantaranya baterai dan memory flash yang digunakan untuk menyimpan lagu dan video.
Baterai iPad2, yang merupakan baterai khusus karena sangat tipis, diproduksi oleh Apple cabang Jepang, Apple Japan, dan menggunakan teknologi yang sangat canggih yang hanya tersedia di negara itu.
"Gangguan logistik berarti Apple akan kesulitan mendapatkan baterai dan mereka mungkin tidak akan bisa mendapatkan pasokan dari luar Jepang," tulis iSuppli dalam laporannya, Kamis (17/3).
Proses produksi di sebagian besar pabrik di Jepang telah dihentikan setelah negeri itu dihantam gempa berkekuatan 9 skala richter dan disusul tsunami setinggi 10 meter yang menyebabkan lebih dari 5.600 orang tewas.
Toshiba Corp misalnya, salah satu produsen memory flash NAND yang digunakan oleh iPad 2, telah menutup pabrik sebuah fasilitas produksi memory flash-nya di Jepang dan telah mewanti-wanti akan menghadapi tantangan dalam mendistribusikan produknya.
Apple meluncurkan iPad 2 di Amerika Serikat akhir pekan silang dan melaporkan bahwa komputer tablet terbarunya itu laris manis, laku hampir sejuta unit hanya dalam tempo satu pekan.
Hingga kini waktu tunggu untuk pemesanan iPad 2 secara online sekitar empat hingga lima pekan. Sementara Apple menolak berkomentar bagaimana kondisi itu bisa mengganggu pengiriman barang mereka.
Selasa (15/3) Apple mengumumkan akan menunda pengiriman iPad 2 di Jepang karena "negara itu dan tim kami di sana sedang berjuang untuk pulih dari deraan bencana yang baru terjadi," kata seorang juru bicara Apple. Ia juga menyangkal penundaan itu terjadi karena kelangkaan komponen.
(Ber/S026)
Gempa Jepang Ganggu Produksi iPad 2
18 Maret 2011 16:54 WIB
iPad 2 (ANTARANews/Ardika)
Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: