Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menilai bibit padi Siam Epang hanya ada di Kalteng.

"Padi Siam Epang merupakan jenis bibit tanaman padi yang tidak mudah diserang hama dan perawatannya juga lebih mudah dibandingkan dengan jenis padi lainnya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kotawaringin Timur, I Made Dikantara, di Sampit, Kamis.

Bibit padi jenis Siam Epang hanya ada di Kalimantan Tengah dan rencananya akan diusulkan ke pemerintah pusat untuk dipatenkan sebagai bibit padi unggul nasional karena kualitasnya mengalahkan jenis padi lainnya.

Keunggulan padi Siam Epang adalah tidak membutuhkan banyak pupuk, anakan padi lebih banyak dan tidak mudah diserang hama.

Dalam satu hektare padi Siam Epang mampu menghasilkan tujuh ton gabah kering giling (GKG).

Untuk satu hektare tanaman padi Siam Epang membutuhkan pupuk Urea 100 kg, TSP/Super Fospat 75 kg, KCL 50 kg, pupuk organik cair lima liter, Harmonik satu liter, pestisida dua liter dan herbisida selektif dua liter.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur rencananya akan mengembangkan padi Siam Epang untuk memenuhi kebutuhan beras di daerah setempat.

Menurut Dikantara, pengembangan tanaman padi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur selama ini masih terkendala dengan terbatasnya sarana dan prasarana pertanian seperti alat pengolahan dan saluran irigasinya.

Kotawaringin Timur saat ini memiliki sawah produktif seluas 8.800 hektare lahan basah dan 2.700 hektare diantaranya berada di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

?Kebutuhan beras di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam lima tahun terakhir tidak dapat terpenuhi karena antara produksi padi dengan pertumbuhan penduduk tidak seimbang atau jumlah penduduk lebih besar jika dibandingkan dengan produksi padi,? katanya.

Sepanjang 2010 Kotawaringin Timur kekurangan beras sebanyak 21.973 ton dan untuk memenuhi kebutuhan beras di Kabupaten Kotawaringin Timur perlu adanya penambahan dan pencetakan lahan sawah baru.

Sementara Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi mengatakan, peningkatan produksi tanaman pangan terutama beras harus dilakukan melalui program terobosan dan salah satunya adalah perlu adanya perluasan lahan sawah.

Jumlah penduduk Kotawaringin Timur dalam satu tahun rata-rata mengalami peningkatan sebesar 13 persen, sehingga dibutuhkan produksi beras sebanyak 72.282 ton per tahun atau setara dengan tanaman padi seluas 40.129 hektare.

"Lahan di Kotawaringin Timur untuk perluasan lahan sawah masih cukup tersedia dan kami pastikan bisa untuk memenuhi kebutuhan beras, sekarang tinggal dilakukan penyediaan sarana pendukung berupa alat mesin pertanian untuk mempercepat proses tanam," terangnya.

Pada tahun anggaran 2011 ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan memberikan bantuan peralatan pertanian kepada petani berupa 102 unit hand traktor. (ANT/K004)