Saham Jepang ditutup lebih tinggi setelah Fed umumkan rencana tapering
4 November 2021 16:31 WIB
Seorang pria yang memakai masker, saat wabah penyakit virus corona (COVID-19), melintasi papan elektronik yang menunjukkan indeks Nikkei di pasar saham di kawasan bisnis di Tokyo, Jepang, Senin (4/1/2021). ANTARA/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/am.
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir lebih tinggi pada Kamis, mengikuti isyarat dari reli Wall Street setelah Federal Reserve AS mengumumkan rencana untuk memangkas pembelian obligasi, meskipun penurunan tajam saham perusahaan pelayaran Kawasaki Kisen membatasi kenaikan.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terangkat 0,93 persen atau 273,47 poin menjadi ditutup pada 29.794,37 poin, sedangkan indeks Topix yang lebih luas melonjak 1,18 persen atau 23,89 poin menjadi menetap di 2.055,56 poin.
Indeks-indeks utama di Wall Street menandai penutupan rekor tertinggi semalam setelah bank sentral AS mengumumkan rencana untuk mulai mengurangi pembelian obligasi, sementara mengatakan tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga.
Baca juga: Saham Jepang ikuti Wall Street lebih tinggi, prospek Toyota jadi fokus
"Pasar mengikuti kenaikan di Wall Street, tetapi reli mengambil jeda sebelum Nikkei mendekati 30.000," kata Shoichi Arisawa, manajer umum departemen riset investasi di IwaiCosmo Securities.
"Investor menjadi berhati-hati tentang reaksi pasar terhadap hasil laba perusahaan sekalipun beberapa perusahaan menunjukkan hasil positif, saham bisa jatuh hanya karena ekspektasi pasar terlalu tinggi."
Saham Nippon Yusen dan Kawasaki Kisen anjlok bahkan ketika perusahaan pelayaran terbesar dan ketiga terbesar di Jepang berdasarkan penjualan itu, masing-masing, menghasilkan rekor laba kuartalan karena mereka diuntungkan dari tarif pengiriman yang lebih tinggi di tengah kekacauan yang melanda rantai pasokan global.
Baca juga: Saham Jepang merosot saat investor bersiap untuk jadwal tapering Fed
Nippon Yusen anjlok 8,11 persen meskipun perolehan rekor labanya mengalahkan perkiraan.
Kerugian besar menyebabkan sektor pelayaran jatuh 6,25 persen menjadikannya berkinerja terburuk di antara 33 sub-indeks industri di Bursa Efek Tokyo.
Toyota Motor menguat 0,73 persen setelah pembuat mobil tersebut melaporkan kenaikan laba operasi kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan sebesar 48 persen dan meningkatkan prospek pendapatannya karena diuntungkan dari rebound permintaan kendaraan dan yen yang lebih lemah.
Fujifilm Holdings melonjak 4,79 persen setelah pembuat peralatan medis itu menaikkan prospek laba bersih tahunannya.
Saham Nippon Steel bertambah 1,71 persen setelah produsen baja terkemuka Jepang itu menaikkan prospek laba bersih tahunannya sebesar 41 persen.
Sementara itu, saham Konica Minolta merosot 8,57 persen setelah pembuat peralatan kantor memangkas perkiraan laba tahunannya.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terangkat 0,93 persen atau 273,47 poin menjadi ditutup pada 29.794,37 poin, sedangkan indeks Topix yang lebih luas melonjak 1,18 persen atau 23,89 poin menjadi menetap di 2.055,56 poin.
Indeks-indeks utama di Wall Street menandai penutupan rekor tertinggi semalam setelah bank sentral AS mengumumkan rencana untuk mulai mengurangi pembelian obligasi, sementara mengatakan tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga.
Baca juga: Saham Jepang ikuti Wall Street lebih tinggi, prospek Toyota jadi fokus
"Pasar mengikuti kenaikan di Wall Street, tetapi reli mengambil jeda sebelum Nikkei mendekati 30.000," kata Shoichi Arisawa, manajer umum departemen riset investasi di IwaiCosmo Securities.
"Investor menjadi berhati-hati tentang reaksi pasar terhadap hasil laba perusahaan sekalipun beberapa perusahaan menunjukkan hasil positif, saham bisa jatuh hanya karena ekspektasi pasar terlalu tinggi."
Saham Nippon Yusen dan Kawasaki Kisen anjlok bahkan ketika perusahaan pelayaran terbesar dan ketiga terbesar di Jepang berdasarkan penjualan itu, masing-masing, menghasilkan rekor laba kuartalan karena mereka diuntungkan dari tarif pengiriman yang lebih tinggi di tengah kekacauan yang melanda rantai pasokan global.
Baca juga: Saham Jepang merosot saat investor bersiap untuk jadwal tapering Fed
Nippon Yusen anjlok 8,11 persen meskipun perolehan rekor labanya mengalahkan perkiraan.
Kerugian besar menyebabkan sektor pelayaran jatuh 6,25 persen menjadikannya berkinerja terburuk di antara 33 sub-indeks industri di Bursa Efek Tokyo.
Toyota Motor menguat 0,73 persen setelah pembuat mobil tersebut melaporkan kenaikan laba operasi kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan sebesar 48 persen dan meningkatkan prospek pendapatannya karena diuntungkan dari rebound permintaan kendaraan dan yen yang lebih lemah.
Fujifilm Holdings melonjak 4,79 persen setelah pembuat peralatan medis itu menaikkan prospek laba bersih tahunannya.
Saham Nippon Steel bertambah 1,71 persen setelah produsen baja terkemuka Jepang itu menaikkan prospek laba bersih tahunannya sebesar 41 persen.
Sementara itu, saham Konica Minolta merosot 8,57 persen setelah pembuat peralatan kantor memangkas perkiraan laba tahunannya.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: