Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komjen Pol Ito Sumardi mengakui bahwa anggotanya telah menyalahi prosedur dalam penanganan bom di kantor KBR68H Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (15/3).

"Sementara kesimpulannya demikian, karena masalah bahan peledak ditangani oleh Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak)," katanya di Jakarta, Rabu.

Ito mengatakan bahwa peristiwa penanganan paket bom di kantor KBR68H sudah terjadi dan dijadikan introspeksi.

"Kita sampaikan melalui telegram kepada seluruh kepolisian daerah supaya anggotanya mentaati prosedur yang berlaku," kata Ito.

Kabareskrim membantah Tim Jihandak terlambat datang di tempat kejadian karena kondisi jalan macet.

Korban ledakan paket bom di Utan Kayu ada tiga orang yakni Kasatreskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan tangan kanannya luka kena ledakan, Bripda Bara dan petugas keamanan Mulyana.

Saat ini, ketiganya dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Sebuah bom meledak di kompleks KBR 68H di Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur sekitar pukul 16.05 WIB. Paket bom berupa buku tersebut dialamatkan kepada tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdala.

Selain di KBR 68H, pada hari yang sama dua paket bom juga dikirimkan kepada Kepala BNN, Komjen Pol Gories Mere dan Ketua Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno di Jalan Benda, Ciganjur.

(S035/S022/S026)