Terlalu Dini Menuduh Pelaku Bom Buku
16 Maret 2011 14:22 WIB
Polisi berusaha menyisir lokasi usai ledakan bom di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta, Selasa ( 15/3). Paket mencurigakan yang ditujukan kepada Ulil Absor Abdala tersebut meledak di sekitar Kedai Tempo, melukai 2 Polisi dan 1 orang satpam. . (ANTARA
Depok (ANTARA News) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman mengatakan terlalu dini menuduh pelaku paket bom buku yang meledak di KBR 68H di Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur.
"Masih terlalu dini menyimpulkan siapa pelaku bom buku," katanya usai kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok, Rabu.
Tiga paket bom berbalut buku dikirim ke tiga tempat, pertama ke Utan Kayu dengan orang yang dituju Uli Abshar Abdalla. Bom meledak ketika polisi mencoba mengutak-atik buku tanpa prosedur yang benar.
Paket bom kedua dikirim ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk Kepala Pelaksana Harian BNN Gories Mere.
Paket ketiga dikirimkan kepada Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno.
Kapolda menjelaskan polisi terus mendalami kejadian peledakan bom. "Saat ini kita masih olah TKP dan meminta keterangan delapan orang saksi, agar diketahui pelakunya," ujarnya.
Dia meminta masyarakat tidak membuat analisis sendiri-sendiri tentang paket bom buku dan juga siapa pelakunya. "Jangan menghubungkan satu dengan yang lainnya, yang dapat menimbulkan persepsi yang salah dimasyarakat," tegasnya.
Menurut dia, polisi tidak menetapkan batas waktu pengungakapan bom buku tersebut dan penangkapan pelakunya. "Kita berusaha dalam waktu singkat untuk mengungkapnya," katanya.(*)
F006/S019
"Masih terlalu dini menyimpulkan siapa pelaku bom buku," katanya usai kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok, Rabu.
Tiga paket bom berbalut buku dikirim ke tiga tempat, pertama ke Utan Kayu dengan orang yang dituju Uli Abshar Abdalla. Bom meledak ketika polisi mencoba mengutak-atik buku tanpa prosedur yang benar.
Paket bom kedua dikirim ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk Kepala Pelaksana Harian BNN Gories Mere.
Paket ketiga dikirimkan kepada Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno.
Kapolda menjelaskan polisi terus mendalami kejadian peledakan bom. "Saat ini kita masih olah TKP dan meminta keterangan delapan orang saksi, agar diketahui pelakunya," ujarnya.
Dia meminta masyarakat tidak membuat analisis sendiri-sendiri tentang paket bom buku dan juga siapa pelakunya. "Jangan menghubungkan satu dengan yang lainnya, yang dapat menimbulkan persepsi yang salah dimasyarakat," tegasnya.
Menurut dia, polisi tidak menetapkan batas waktu pengungakapan bom buku tersebut dan penangkapan pelakunya. "Kita berusaha dalam waktu singkat untuk mengungkapnya," katanya.(*)
F006/S019
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: